Lihat ke Halaman Asli

afri meldam

penyuka jengkol, ikan segar, dan rempah

Mengosongkan Gelas, Mengisi Lautan Ilmu

Diperbarui: 11 November 2017   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Bob Sadino,pengusaha nyentrik penggemar celena pendek itu,menganut filosofi hidup yang sepertinya patut kita contoh: Setiap kali bertemu dengan orang baru,saya akan mengosongkan gelas saya.

Mungkin itu bukan pendapat orisinil beliau. Mungkin beliau mengutip Lao Tzu atau siapapun itu. Intinya,filosofi tersebut telah membawanya menjadi orang yang selalu haus akan ilmu dan "kebaruan".

Dan,sore ini di penerbangan Jakarta-Makassar,saya bertemu seseorang. Percakapan singkat yang tanpa direncanakan - seperti layaknya percakapan di kapal terbang.

Dari pembawaannya,saya sudah menangkap bahwa orang yang sedang saya hadapi ini "berisi". Ia tampak tenang dan sangat berwibawa. Beliau "terpaksa" menunggu di kabin belakang karena terjebak antrian penumpang yang sedamh boarding.

Tipikal penumpang Indonesia pada situasi ini pastilah langsung menghadang arus. Tak peduli akan mengganggu alur boarding atau tidak. Yang penting hanyalah dirinya sendiri. Tapi beliau berbeda sekali.

"Tadi ada lubang jarum. Celah saya intuk dapat kembali ke tempat duduk. Kalau saja bapak-bapak itu tidak asyik mengobrol di lorong," dia membuka percakapan.

"Ya,banyak penumpang yang seolah tak peduli dengan keadaan di sekitarnya,Pak," saya menimpali. Curcol. Hehe.

"Itu gambaran masyarakat kita. Banyak yang tidak sensitif dengan lingkungannya. Menuntut hak,namun abai terhadap hak orang lain yang ia langgar."

Lalu percakapan kami pun berlanjut ke hal-hal lain. Beliau bercerita betapa masih sangat tertinggalnya masyarakat kita dibanding orang di luar negeri sana. Dari hal-hal kecil seperti cara kita berinteraksi dan memanfaatkan fasilitas publik saja bisa terlihat betapa kita masih perlu banyak belajar.

Intinya tentu saja kembali ke masalah kebiasaan. Habit. Budaya. Pembiasaan-pembiasaan sejak kecil. Juga tauladan dari orang-orang sekitar.

Wajahnya sangat familiar sekali. Sepertinya sering saya melihat bapak ini muncul di TV. Tapi saya kurang yakin dalam konteks apa beliau berbicara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline