Lihat ke Halaman Asli

Afrilia Tri Widyawati

Pengawas Benih Tanaman

Sukses Perbanyakan Benih Pisang, Ini Rahasianya?

Diperbarui: 24 Agustus 2023   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Penangkaran Bibit Pisang di Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur (Foto : Dok, Pribadi)

Perbanyakan benih pisang bermutu yang bebas penyakit tentunya diperlukan ketelitian dari penentuan pohon induk, cara perbanyakan dan pemeliharaan sampai saat benih tersebut disalurkan.

Dalam perbanyakan benih pisang perlu diperhatikan :

1. Pohon induk

2. Cara perbanyakan

3. Legalisasi mutu

Gambar 2. Penangkaran Bibit Pisang "Priyanto" di Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur (Foto : Dok, Pribadi)

1. Pohon induk

Perbanyakan benih pisang bebas penyakit diperlukan pohon induk yang produksi dan kualitasnya tinggi serta berasal dari areal pertanaman yang benar-benar bebas dari penyakit. Para petani atau pedagang benih biasanya mendapatkan benih yang berasal dari kebun produksi, sehingga belum menjamin benih tersebut bebas dari penyakit. Untuk mendapatkan benih pisang dalam jumlah yang banyak, perlu dibuat kebun induk yang dipelihara secara intensif dan sedapat mungkin terisolasi jauh dari kebun pisang lainnya, sehingga pohon induk terbebas dari serangan penyakit yang menular dan terbawa benih.

Pohon induk telah terdaftar di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) sehingga terjamin kemurnian (jenis dan varietasnya) dan bebas dari penyakit menular.

Penyakit penting di tanaman pisang yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan atau pemilihan pohon induk pisang adalah sebagai berikut:

  • Layu Fusarium/Panama Disease (Fusarium oxysporum f.sp.cubense (E.F. Smith Snyder & Hansen).
  • Layu bakteri/Moko Disease Palstonia (Pseuodomonas) solanacearum E.F. Smith pv. celebensis
  • Bercak daun/Sigatoka/Black Leaf Streak Cendawan (Mycosphaerella musicola Mulder).
  • Kerdil pisang/Bunchy Top Virus.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline