Lihat ke Halaman Asli

Sitha Afril

BINUSIAN

Sebuah Pesan dari Mandalika

Diperbarui: 15 Januari 2021   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(shutterstock.com)

Tidak ada hujan yang turun hari ini, padahal mendung telah bergelayut dari pagi. Aku yang terlampau asik menikmati hari di depan laptop pun terkejut saat menengok ponsel yang bergetar. Aku lihat, wajahmu terpampang nyata di layar yang menandakan sebuah panggilan video. Sempat mematung beberapa detik, aku pun memutuskan untuk membiarkan panggilanmu. Bukan berniat jahat, tapi aku bingung, ada apa?

Kita sudah sepakat untuk tidak berkomunikasi via Whatsapp dari enam bulan lalu, tepatnya setelah wisudamu. Bahkan, kita sama-sama saling memblokir karena ya sudah, tidak ada lagi hal penting yang harus kita bicarakan dengan serius. 

Toh, meskipun begitu, kita masih bisa untuk saling memastikan kondisi yang baik via cerita yang diunggah melalui Instagram masing-masing. Iya, sesekali kita masih berlempar ledekan walau aku telah berubah menjadi pihak yang tak segan untuk memutus obrolan. 

Persis seperti kamu di tempo dulu, kan? Kamu juga memutus diskusi saat aku sedang butuh penguatan darimu yang kebetulan sempat menggenapi hari-hariku di masa itu. 

Bahkan, di saat aku kebingungan mencarimu, kamu sengaja menghilang dan memohon pada seluruh karibmu untuk tidak memberitahukan di mana keberadaanmu.

Sekarang, ada apa?

Kenapa kamu tiba-tiba menggunakan fitur panggilan video yang disediakan oleh Instagram untuk menghubungiku?

Rindu? Haha, tidak. Aku tidak yakin jika rindu menjadi alasanmu untuk menghubungiku lagi dan, ya, kamu memanggil lagi.

"Hai.." sapa canggungmu mengawali obrolan yang akhirnya aku terima.

"Ya?" kataku yang jujur bingung harus berkata apa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline