Lihat ke Halaman Asli

afriana setiawan

Ans - Writer and Author

Rasa Rendah Diri Setelah Perceraian

Diperbarui: 1 Oktober 2021   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Karena aku gendut, tidak cantik lagi dan banyak perubahan pasca melahirkan.

Banyak wanita yang melabeli diri sendiri dengan sesuatu yang buruk setelah sebuah perceraian terjadi. Terutama jika perceraian disebabkan oleh adanya wanita idaman lain dari suami. Kemudian tanpa disadari mulai mencari - cari kesalahan sendiri. Kenapa suami berpaling hati.

Pemikiran - pemikiran yang beterbangan di dalam kepala ini bisa memberikan dampak jangka panjang. Insecure, merasa buruk, merasa banyak kekurangan, merasa jelek, selalu membandingkan diri dengan yang lain dan  membuat seorang wanita tidak bisa mencintai dirinya sendiri. 

Ketika seseorang tidak mencintai dirinya sendiri maka mempermudah munculnya serangan depresi. Depresi yang timbul menjadikan emosi tidak stabil dan akhirnya sulit untuk membangun hubungan baik dengan sekitar. 

Tidak mencintai diri sendiri juga membuat seorang sulit untuk percaya pada orang yang mencintainya.

Dalam banyak kejadian, tidak selalu bahwa wanita idaman lain dari seorang pria lebih cantik atau seksi dari pasangan sahnya. Karena seringnya perselingkuhan terjadi dikaitkan dengan ikatan emosi. 

Ketika seorang baik pria atau wanita merasa kebutuhan emosinya tidak terpenuhi oleh pasangan maka hal ini menjadikannya sangat mudah berpaling hati. 

Hubungan seksual yang tidak baik juga salah satu alasan yang memicu kurang baiknya hubungan emosi. Dan banyak lagi alasan lainnya. 

Namun terlepas dari itu semua alasan perselingkuhan adalah karena seseorang tidak bersedia menjaga komitmen kepada pasangan. 

Komitment di awal pernikahan yang di ucapkan di depan keluarga dan juga Tuhan.

Ketika pasangan melakukan perselingkuhan yang harus dilakukan adalah percaya bahwa pasangan tersebut memang bukan orang yang tepat untuk berjalan bersama dalam kehidupan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline