Lihat ke Halaman Asli

Afriana Jenita

Penulis Recehan

Ajarkan Aku untuk Amnesia (Puisi-puisi Afrianna)

Diperbarui: 14 Juni 2024   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi Afrianna

YANG KELUH DI SUDUT KOTA

Adalah patah
Yang terucap lewat kata
Entah siapa
Tapi saya lupa
Ah pening

Kau kira ini apa?
Setelah pada pergi yang terlalu jauh
Kau bukan hanya mendanai luka
Tetapi berhasil membuat mataku berkaca

Meski mata saling menatap
Bibir saling menyapa
Tak akan ada yang benar-benar menetap Jadi, jangan terlalu percaya

Bahkan ketika keningmu berhasil dicium bibir Jangan terlalu cepat berpikir jika ia bagian dari takdir

Tunggu sebentar!
Aku ingin mengatakan sesuatu
Jika tak semua rasa cinta tumbuh dengan sendirinya
Semua punya alasan
 Termasuk untuk membuatmu terluka

Ah Paya,
Ini terlalu pagi!


MEMESAN PELUK MAMA

Suatu petang
Hujan datang Sedang di sini tak ada kehangatan
Secangkir kopi telah habis semalam

Yang ada hanya sebuah raga Berdiri dekat sebuah jendela Kaca Merapal kata, menulis pada sebuah lembar kertas Tentang nama yang di jumpai di sudut-sudut kota

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline