Ama
Padamulanya adalah rindu
Kadang aku bingung dengan candunya yang terlalu
Mengekang aku sampai lupa waktu Sekujur tubuhku meriang tak karuan
Air mataku tak habis di perbatasan
Tapi tahukah Engkau Ama ?
Setelah aku memilih memeluk luka Setelah kuhabiskan waktu senja bersama doa
Setelah aku bercerita panjang di dalam Kapela
Hatiku kembali terbuka
akan kedatangan rindu