I. Pengertian Anarkisme
Kata anarkisme berasal dari Bahasa Yunani, yakni "a" yang berarti tidak dan "arkhe, archos, archia" yang artinya kekuasaan. Secara bahasa anarkhos/anarchia diartikan sebagai tanpa pemerintahan. Secara umum, anarkisme adalah sebuah paham yang anti terhadap keberadaan pemerintahan atau negara.
Ideologi anarkisme meyakini bahwa negara dan pemerintahan seharusnya ditiadakan karena keberadaannya hanya memberikan tekanan dan penindasan kepada kehidupan warga masyarakat. Menurut Peter Kropotkin (1842-1921), anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan.
II. Sejarah Ideologi Anarkisme
Ideologi anarkisme dicetuskan oleh seorang sosialis asal Peranciss yang bernama Pierre Joseph Proudhon (1809-1865). Ide tentang anarkisme itu dituangkannya dalam bukunya yang berjudul "Qu'est-ce que la proprit? Atau (apa itu kepemilikan?)" Dalam bukunya tersebut, Proudhon menyebut dirinya sebagai seorang anarkis. Dia menyampaikan gagasan tentang suatu tatanan masyarakat yang tidak mengenal hirarki dan masyarakat yang bebas menentukan seperti apa kehidupan yang diinginkannya. Paham anarkisme modern mulai tumbuh seiring dengan adanya gerakan pekerja yang terjadi di akhir abad ke-19.
Saat itu tumbuh pula gerakan modernisme, anti kapitalisme, dan industrialisasi, dan migrasi yang membuat paham anarkisme juga turut menyebar dan berkembang ke berbagai wilayah lain di dunia. Gerakan anarkisme sendiri kerap terlibat dalam banyak pergerakan sosial dan politik di berbagai negara. Gerakan anarkisme kemudian mulai padam setelah usainya perang dunia II, dan hanya muncul sebagai gerakan akar rumput.
III. Ciri -- Ciri Ideologi Anarkisme
Sebagai sebuah ideologi, anarkisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Menentang keberadaan organisasi dan hirarkinya.
- Menganggap pendidikan sebagai sebuah fungsi alamiah yang bisa terjadi dengan sendirinya.
- Penganut paham anarkisme tidak segan menggunakan kekerasan.
IV. Negara Yang Menganut Ideologi Anarkisme
Sebagai paham yang anti pemerintahan, tentu tidak ada negara yang secara langsung memakai ideologi anarkisme dalam menjalankan pemerintahannya. Akan tetapi, hampir semua negara yang pernah terjatuh dalam situasi dimana masyarakatnya menerapkan paham anarkisme ini di tengah konflik yang terjadi, tidak terkecuali indonesia.