Lihat ke Halaman Asli

Afni Moulinda S

Saat ini saya merupakan mahasiswi semester 5 jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Saya pernah menjadi finalis dalam lomba karya tulis ilmiah. Saya memiliki pengalaman bekerja sebagai Study Tracer di Tanoto Foundation.

Pentingnya Psikoedukasi pada Pasangan yang Hendak Menikah

Diperbarui: 24 Desember 2023   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Setelah menyelesaikan pendidikan, orang dewasa akan lanjut memikirkan tahap kehidupan selanjutnya yaitu pernikahan. Tahap dimana mereka akan memikirkan yang benar-benar disebut kehidupan yaitu memilih kekasih dan hidup bersama. 

Namun sebelum menikah, pada dasarnya sepasang kekasih membutuhkan banyak persiapan menuju pernikahan dan membentuk suatu rumah tangga. 

Persiapan ekonomi terkait masa depan, persiapan fisik, dan juga persiapan mental menjadi persiapan utama dalam membangun rumah tangga. 

Sepasang kekasih akan memikirkan langkah-langkah dan persiapan terkait kebutuhan rumah tangga. Tidak hanya itu, di dalam membangun rumah tangga, sepasang kekasih juga akan diperhadapkan kepada pilihan untuk memiliki anak dan berkeluarga. 

Oleh sebab itu, sebelum menjalankan pernikahan akan terdapat banyak hal yang menjadi pertimbangan kekasih dalam menjalin suatu hubungan terlebih apabila hendak membentuk suatu keluarga karena di dalam keluarga tidak hanya sebatas suami dan istri saja, tetapi juga terdapat anak-anak yang menjadi cerminan keberhasilan suatu keluarga. 

Akan tetapi, saat ini masih banyak pasangan muda yang memilih untuk cepat menikah tanpa mempersiapkan banyak hal terlebih terkait bagaimana menjadi orang tua yang baik serta pola asuh yang baik untuk anak mereka kelak. 

Saat ini masih terdapat banyak sekali pasangan kekasih yang hanya memikirkan pernikahan dan indahnya pernikahan itu, tetapi tidak memikirkan persiapan akan masa depan mereka. 

Banyak dari mereka yang hanya memikirkan bahwa keluarga sekedar ayah, ibu, dan anak tanpa memikirkan apa saja yang perlu ditanamkan dan bagaimana menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak mereka. 

Oleh karena itu, sekarang sudah banyak ditemukan keluarga yang tidak harmonis, hubungan keluarga yang retak, bahkan anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang yang tepat dari orang tua mereka. 

Terdapat banyak sekali pasangan yang tidak mempersiapkan baik secara mental maupun fisik sehingga anak-anak menjadi dampak dan terkena imbasnya.

Sekarang ini banyak ditemukan anak-anak yang dibiarkan oleh orang tuanya, tidak diperdulikan, bahkan hingga yang terparah malah anak-anak menjadi korban kekerasan oleh orang tua mereka sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline