Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Teori Belajar dari Masa ke Masa

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

A.TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

Merupakan teori perkembangan perilaku yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh respons pelajar terhadap rangsangan yang diperkuat dengan umpan balik positif/negatif terhadap perilaku kondisi yang diinginkan. Ciri-cirinya yaitu mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi/respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh tersebut merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah lakunya adalah hasil dari belajar. Tokoh-tokohnya yaitu Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, serta Skinner.

B.TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

Merupakan teori belajar yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. Ciri-cirinya yaitu mementingkan apa yang ada dalam diri manusia, mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian, mementingkn peranan kognitif, mementingkan kondisi waktu sekarang, mementingkan pembentukan struktur kognitif, dan mengutamakan insight (pengertian). Tokoh-tokohnya yaitu Jean Piaget, Brunner, Ausebel.

C.TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME

Merupakan teori belajar yang menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong karena pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat, melainkan manusia harus mengkontruksi pengetahuan tersebut dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Ciri-cirinya yaitu pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid kecuali dengan keaktifan murid untuk menalar, murid harus aktif megkontruksi secara terus menerus sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah, guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar, serta struktur pembelajaran seputar konsep utama menekankan akan pentingnya sebuah pertanyaan.

D.TEORI BELAJAR HUMANISME

Merupakan teori belajar yang menekankan pada sikap untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka miliki untuk mengembangkannya. Dalam hal ini siswa harus mengarahkan sendiri belajarnya agar siswa tahu kemana belajar itu akan dibawa sehingga siswa tahu apa yang harus dipelajari. Teori ini sangat tepat untuk pembelajaran yang membutuhkan praktik. Ciri-cirinya yaitu mengasah nilai-nilai kemanusiaan siswa, menekankan pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi terbuka, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap siswa. Tokoh-tokohnya yaitu Arthur Combs (1912-1999), Maslow, Carl Roger.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline