Pembelajaran merupakan kegiatan perolehan informasi dan pengetahuan bagi individu yang berlangsung secara kontinu dan berkesinambungan yang dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan belajar. Pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan dan hendaknya dibuat sedemikian hingga sehingga tidak terkesan monoton dan membosankan. Pembelajaran yang terkesan monoton dan membosankan perlu diubah dengan melakukan pembaharuan dalam belajar, yang dapat dilakukan dari segi strategi, metode, maupun teknik belajarnya agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Strategi, metode, dan teknik merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Ketiganya memiliki karakteristik sendiri-sendiri dan saling melengkapi satu dan lainnya. Pada dasarnya srategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan dapat berjalan efektif serta efisien. Strategi masih bersifat konseptual dan untuk mengimplementasikannya dibutuhkan metode. Beberapa macam strategi pembelajaran yaitu:
a.Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif, yaitu strategi yang dilakukan agar mampu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
b.Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning), yaitu pengelolaan pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek.
c.Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB), yaitu pembelajaran yang menekankan kemampuan berpikir siswa.
d.StrategiPembelajaran Siklus ( Learning Cycle), yaitu pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme.
e.Strategi pembelajaran generative (generative learning) terdiri atas 4 tahap yaitu eksplorasi, pemfokusan, tantangan, dan penerapan.
f.Strategi Belajar tuntasterdiri atas 5 tahap yaitu orientasi, penyajian, latihan terstruktur, latihan terbimbing, dan latihan mandiri.
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana maupun strategi yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Ada beberapa metode yang digunakan yaitu:
a.Metode Penugasan, yaitu pembelajaran dengan cara diberi tugas untuk dikerjakan di sekolah maupun di rumah, baik individu maupun kelompok.
b.Metode Kerja Kelompok, yaitu kegiatan belajar yang menitikberatkan pada interaksi antaranggotanya,
c.Metode Ceramah, yaitu penyajian materi dengan penjelasan secara lisan.
d.Metode Tanya Jawab, yaitu penyajian materi dengan cara guru bertanya kepada murid melalui interaksi dua arah.
e.Metode Diskusi, yaitu pembelajaran yang menitikberatkan pada pemecahan masalah dan penemuan alternatifnya.
f.Metode Demonstrasi, yaitu pembelajaran dengan memperagakan dan menunjukkan suatu proses dalam bentuk sebenarnya maupun tiruannya.
g.Metode Experimen, yaitu pembelajaran dengan membuktikan sendiri mengenai prosesnya sehingga dapat menemukan kesimpulan mengenai percobaan tersebut.
h.Metode Pengajaran Unit, yaitu penyajian materi yang bertitik tolak dari masalah kemudian pemecahannya keseluruhan agar lebih bermakna.
i.Metode Debat, yaitu pembelajaran dengan menyajikan suatu masalah untuk diperdebatkan masing-masing kelompok dalam suatu kelas.
j.Metode Ekspositori atau pameran
k.Metode Simulasi, yaitu pembelajaran yang membuat peniruan terhadap sesuatu yang nyata dan berada di sekelilingnya.
l.Metode Brainstorming, yaitu pembelajaran untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok siswa dalam waktu singkat.
Selain strategi dan metode, dikenal pula istilah teknik pembelajaran. Teknik merupakan suatu cara yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk disampaikannya kepada peserta didik. Teknik yang dipilih harus sesuai dengan kaidah dan pendekatan yang dianut oleh guru tersebut. Beberapa macam teknik pembelajaran yang dapat digunakan yaitu teknik bermain peran, teknik inkuiri, teknik kuis, teknik forum, teknik perbincangan, teknik projek, teknik penyelesaian masalah dll.
Strategi, metode, dan teknik harus mampu diterapkan dalam suatu sekolah agar kegiatan belajar mengajar yang semula monoton dapat berubah menjadi suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Strategi, metode, dan teknik ini harus benar-benar dikuasai oleh guru yang berperan sebagai fasilitator dalam interaksinya sehari-hari dengan peserta didik karena guru merupakan subjek yang diharapkan mampu melakukan pembaharuan dalam ketiga aspek tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H