Lihat ke Halaman Asli

Pergeseran Teori-teori Pembelajaran

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teori-teori pembelajaran yang mengalami pergeseran yaitu teori koneksionisme, kognitifisme, konstruktivisme, dan humanisme. Keempat teori tersebut bergeser dengan alur: koneksionisme ke kognitifisme, kognitifisme ke kontruktifisme, kemudian kontruktifisme ke humanisme. Beberapa faktor yang menyebabkan teori-teori tersebut bergeser yaitu setiap teori memiliki kekurangan dan kelebihan, curiosity dari para ahli untuk memecahkan dan menutup kekurangan yang ada pada teori sebelumnya, adanya sikap kritis dari para ahli untuk mencari kebenaran ilmu pengetahuan, berkembangnya iptek, dan adanya keinginan untuk mengadakan perbaikan. Sementara ini, pergeseran teori pembelajaran berakhir pada teori humanisme yaitu teori pembelajaran yang bertujuan mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri dari orang yang belajar optimal. Teori humanisme menekankan pentingnya emosi/perasaan, komunikasi terbuka, dan nilai-nilai yang dimiliki setiap siswa.

Teori koneksionisme bergeser ke teori kognitivisme karena teori koneksionisme hanya mementingkan stimulus dan respon, sedangkan teori kognitivisme tidak hanya menekankan stimulus respon tetapi melibatkan proses mental sebagai akibat aktif interaksi dengan lingkungan. Namun, teori kognitivisme juga bergeser ke teori konstruktivisme karena teori konstruktivisme berarti pemaknaan siswa atas pengetahuan yang dimilikinya. Siswa tidak akan berhasil apabila tidak ada kemauan dari dalam dirinya untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan guru hanya membantu memfasilitasi belajar siswa agar berjalan dengan lancar. Tetapi, teori konstruktivisme juga bergeser ke teori humanisne yaitu teori pembelajaran yang memanusiakan manusia. Hal ini berarti terdapat upaya-upaya untuk mengasah nilai-nilai kemanusiaan siswa.

Pergeseran teori-teori tersebut juga berpengaruh terhadap pembelajaran karena menawarkan solusi KBM dengan landasan teori yang lebih mutakhir, mengoptimalkan proses KBM, mendorong pemilihan cara-cara yang tepat untuk membelajarkan siswa, mendorong guru untuk responsif terhadap perubahan, dan juga endorong guru untuk mengkondisikan pembelajaran sesuai konteks yang nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline