Desa Kepyar Purwantoro di Wonogiri telah mengambil langkah progresif dalam mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi dan berkontribusi terhadap transisi ke energi bersih. Proyek ini melibatkan implementasi sistem kendali otomatis untuk lampu penerangan jalan umum (PJU) yang cerdas berbasis PLTS, serta pelatihan tentang penghematan energi kepada masyarakat.
Tim Hibah MBKM 784 ini terdiri dari 6 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang beranggotakan Nur Rohman Abdul Hamid, Aflahal Fahmi, Muhammad Aqil Athaullah, Muhammad Farid Hakim, Muhammad Haikal Tamim dan Rafif Maulana Hamdi dari Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret (UNS), telah berhasil mengembangkan sistem kendali otomatis untuk PJU di Desa Kepyar. Sistem ini menggunakan teknologi sensor dan kontrol otomatis yang mengoptimalkan penggunaan energi dengan mengatur kecerahan lampu berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan. Dengan adanya sistem ini, Desa Kepyar tidak hanya menghemat biaya operasional tetapi juga menurunkan jejak karbonnya
Selain mengembangkan sistem PJU cerdas, tim Hibah MBKM 784 juga melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penghematan energi. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya efisiensi energi dalam kehidupan sehari-hari. Materi sosialisasi mencakup teknik penggunaan energi yang efisien di rumah tangga serta manfaat dari transisi ke sumber energi bersih seperti energi surya.
Proyek ini telah mendapatkan respons positif dari masyarakat Kepyar. Dengan adanya pelatihan dan implementasi sistem PJU cerdas, Desa Kepyar tidak hanya bergerak menuju keberlanjutan energi yang lebih baik tetapi juga menciptakan model bagi desa-desa lain untuk mengikuti jejak dalam memanfaatkan teknologi untuk keberlanjutan
Pengembangan sistem kendali otomatis Smart PJU dan pelatihan hemat energi di Desa Kepyar Purwantoro Wonogiri merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dapat membawa perubahan positif dalam menghadapi tantangan energi global saat ini. Dengan terlibatnya masyarakat dan pendidikan anak-anak sejak dini, desa ini tidak hanya mengurangi ketergantungannya pada energi fosil tetapi juga memberdayakan diri untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H