Oleh: Ardian Fitria Kusuma. SEI, ME
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi prioritas bagi semua umat manusia. Proses pendidikan dan pengajaran harus memiliki beberapa aspek penunjang (Kecakapan) yang akan di kembangkan dalam diri para murid, karena seorang murid itu ibarat sebuah benih yang bermacam-macam, dan hanya bisa ditumbuhkan dengan metode penumbuhan yang tepat, pupuk yang tepat dan penganggulangan hama dengan cara yang tepat.
Dalam hal ini Allah SWT sudah menjelaskan di dalam Al-Quran Surat Al-jumuah ayat 2 yang
berbunyi:
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata. (QS. Al-Jumuah:2)
Di dalam islam pendidikan merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan semua orang, karena Allah SWT akan meningkatkan derajat seorang yang berilmu dan beramal shaleh. Pendidikan sejatinya adalah membentuk karakter dan bukan sekedar mencerdaskan seseorang,
di dalam pendidikan diperlukan adanya sistem pengajaran yang baik yang berprinsip pada pembentukan mental, karakter dan multi system.
Oleh sebab itu seluruh totalitas kehidupan murid mulai dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, keseluruhannya adalah pendidikan.
Semua hal itu harus berpijak pada nilai, ruh, dan kultur yang tercermin dalam dinamika kehidupan para murid.
Sistem pendidikan juga harus mengajarkan tentang filsafat hidup dan orientasi kemasyarakatan, harapannya setelah lulus nanti murid akan siap mentransformasikan ilmunya dan mengabdikan dirinya bagi Masyarakat, bangsa, agama, dan negara, serta menjadikan para murid menjadi orang muslim yang hakiki, dalam artian bertaqwa kepada Allah, berakhlak mulia, cerdas, sehat lahir bathin agar menjadi pribadi yang mulia dan menjunjung tinggi syariat islam.
Dalam hal ini peranan seorang pendidik sangatlah penting, pendidik yang sebenarnya adalah orang yang mengajarkan tentang nilai hidup, falsafah, karakter dan juga agama. Seorang pendidik harus mempunyai Jiwa (ruh), sehingga apa yang akan diajarkannya itu diyakini sebagai tanggung jawab yang akan dipertanggung jawabkan kelak kepada sang pencipta yaitu Allah SWT.
Seorang Guru seharusnya menjadi sentral figur bagi para muridnya, oleh karena itu seorang guru akan terus-menerus belajar memperbaiki diri, adab dan akhlak, sistem serta metode pengajaran dan lain sebagainya.
Dunia pendidikan merupakan suatu hal yang kompleks dan tidak bisa dipahami dari satu segi saja, terkadang seseorang itu bangga dengan nilai 100 yang hanya tertulis di atas kertas, tetapi tidak memahami esensi dan proses mendapatkan nilai tersebut, di zaman yang serba maju ini berbagai macam cara dapat dilakukan dalam berbagai macam ujian, bisa jadi seseorang yang nilainya 60 atau 50 lebih baik daripada yang mendapatka 100, karena mereka memperoleh nilai tersebut dengan proses yang jujur.
Karakter seperti inilah yang harusnya di pertahankan di dalam dunia pendidikan, dan hal ini tidak terlepas dari peran seorang guru yang
mempunyai Jiwa (ruh).