Beberapa tahun belakangan ini kita mulai tidak asing lagi dengan istilah literasi. Namun masih banyak yang salah kaprah memahami makna literasi itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa dan orang tua murid, sebagian besar dari mereka memahami bahwa literasi merupakan kemampuan membaca siswa.
Padahal tidak sesederhana itu. Literasi sendiri dibagi menjadi beberapa hal seperti literasi membaca, literasi menulis, literasi digital, literasi keuangan, literasi sains, dan bahkan literasi budaya dan kewargaan. Namun di sini saya lebih fokus pada literasi membaca pada siswa.
Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap peningkatan kompetensi literasi siswa?
Literasi membaca bukan hanya serta - merta anak-anak bisa membaca lancar. Namun lebih dari itu. Literasi membaca berarti anak- anak telah mampu memaknai apa yang dibaca. Mengambil hal-hal positif untuk dijadikan sebagai contoh, dan membuang hal- hal yang negatif. Bisa menceritakan kembali bacaan yang telah dibaca dengan menggunakan bahasanya sendiri, menyampaikan pesan- pesan yang terkandung dalam bacaan, dan sebagainya.
Sekolah merupakan rumah kedua bagi siswa, namun orang tua yang menjadi rumah pertama juga diharapkan memberikan kontribusi yang besar bagi kemampuan literasi siswa.
Meluangkan waktu 30 menit di malam hari untuk sekedar membacakan buku cerita, atau mendampingi anak membaca dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi perkembangan anak itu sendiri. Selain meningkatkan kemampuan literasi juga dapat meningkatkan bonding antara orang tua dengan anak
Sementara di sekolah, kegiatan penguatan literasi dapat dilakukan dengan beberapa hal diantaranya melalui literasi membaca sebelum jam istirahat pagi. Kegiatan membaca serentak bagi siswa maupun guru. dan diakhiri dengan presentasi oleh beberapa siswa tentang hasil yang dibaca.
Dari sini dapat kita lihat bahwa kolaborasi antara orang tua dan sekolah sangatlah diperlukan agar adanya peningkatan kemampuan siswa dalam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H