Lihat ke Halaman Asli

Keluh kesah menjadi petani atau buruh sawit di riau dan susah senang menjadi buruh petani di riau

Diperbarui: 21 Januari 2025   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto buruh sawit

Keluh kesah bekerja petani di riau yaitu mereka mengatakan bahwasanya harga sawit emang mahal tapi upah buruh cuman segitu gitu saja , kami para buruh sawit ingin juga upah buruh sawit di naikan agar kami tidak sengsara sekali dalam bekerja .ungkapnya mas ifan pramudia


         di balik semua itu bekerja menjadi buruh sawit tidaklah terlalu berat melainkan enak juga dalam bekerja ,soalnya kerja nya dalam 1 bulan cuman kerja 4 kali saja. Dan sudah di siapkan dalam bekerja uang makan, rokok, dan minuman dari yang punya lahan sawitnya. Ungkapnya mas ifan pramudia

         Para petani sawit, yang seharusnya menjadi penerima manfaat utama dari hasil panen mereka, seringkali merasakan beban yang berat di bahunya. Meski tanah dan keringat mereka menjadi sumber kekayaan bagi negara, tetapi mereka kerap hidup dalam kondisi yang jauh dari sejahtera. Harga tandan buah segar (TBS) yang fluktuatif, birokrasi yang rumit, dan praktik monopoli di dalam industri sawit sering membuat petani merasa terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang sulit ditembus.
     
       Namun, tragedi terbesar yang menimpa petani sawit seringkali terjadi di sekitar Hari Kemerdekaan. Pada hari-hari menjelang perayaan kemerdekaan, Dan di hari hari besar lainya harga TBS cenderung turun drastis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline