Lihat ke Halaman Asli

Tragis Hanyutnya Siswa SMPN 1 Turi

Diperbarui: 24 Februari 2020   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pramuka merupakan sebuah organisasi yang berkonsep alam dan kemanusiaan yang di bentuk oleh bapak pramuka baden powel. Yang sudah mulai menjadi ekstrakulikuler wajib bagi siswa mulai dari tingkat sd, smp, sampai sma semenjak diberlakukannya kurtilas atau kurikukulum 2013.

Akhir akhir ini. Dunia pendidikan indonesia tengah di rundung duka yang amat nestapa. Dimana akhir pekan kemarin warga sekitaran sungai sempor di hebohkan dengan kejadian hanyutnya ratusan siswa smpn 1  turi yang tengah melakukan kegiatan pramuka.

Kejadian ini diduga akibat mereka yang sedang menyebragi sungai turi dengan situasi hujan tidak mengetahui adanya air bah yang datang dari hulu sungai.

Seorang saksi yang sedang berada di lokasi kejadian. Menyatakan

"Saat saya sedang memancing, saya mendengar suara jeritan anak anak yang meminta tolong. Ingin nya sih saya selamatkan semua. Tapi apa daya. Hanya beberapa anak saja yang bisa saya selamatkan" ucapnya dalan suatu wawancara.

Akhirnya mereka melaporkan kejadian itu ke polsek terdekat. Untuk dilakukannya efakuasi pada korban luka maupun meninggal dunia. Dan polisi menyatakan pembina lah yang jadi tersangka. Karena dinyatakan saat mereka tengah berjalan beriringan warga sudah menghimbau bahwa air di sungai tengah deras. Namun ucap pembina pramuka "mati ya mati. Mati itu ditangan tuhan".

Dengan demikian, kegiatan yang dirasa membahayakan diri. Baiknya dihindari. Jadikan ini sebagai pelajaran. Dan istirahat yang tenang para pejuang pendidikan.

Reza Eka A

XII MIPA 2




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline