Lihat ke Halaman Asli

Afin Yulia

Writer, blogger

Arti Bersyukur, Keutamaan dan Manfaatnya Bagi Kita

Diperbarui: 11 Maret 2024   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersyukur merupakan perilaku positif yang memiliki keutamaan dan manfaat bagi kita (Sumber: Bing AI)

Sebagai Muslim kita memang diperintahkan untuk bersyukur. Hal ini tertera dalam Al Qur'an surat Luqman ayat 12 yang artinya:

"Sungguh, Kami benar-benar telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu, "Bersyukurlah kepada Allah! Siapa yang bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Siapa yang kufur (tidak bersyukur), sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji."

Lalu apa sebenarnya arti bersyukur itu?

Menurut KBBI, bersyukur memiliki arti berterima kasih atau mengucapkan syukur. Sementara dalam agama,   Ibnul Qayyim menjabarkan bahwa syukur berarti menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya melalui lisan, hati, dan anggota badan sebagaimana dikutip dari laman Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam UII. 

Syukur melalui lisan ditunjukkan dengan cara memuji pada dzat yang memberikan kenikmatan. Tentu saja ungkapan secara lisan itu tak sekadar muncul, melainkan dari hati disertai kesadaran bahwa nikmat tersebut datangnya dari Allah semata. Bukan karena daya upaya sendiri atau bahkan makhluknya. 

Adapun rasa syukur melalui hati diwujudkan dengan meyakini bahwa segala nikmat berasal dari Allah Swt. Sebagaimana firman Allah yang tertera dalam Surat An-Nahl ayat 53:

"Segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah. Kemudian, apabila kamu ditimpa kemudaratan, kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan."

Sementara syukur melalui anggota badan dimanifestasikan dengan menggunakannya untuk berlaku taat kepada Allah. Bukannya melakukan hal-hal maksiat yang dilarang-Nya. Contohnya menggunakan mulut untuk mengucapkan hal-hal baik, bukan yang diharamkan Allah.

Lalu kapan sebaiknya kita bersyukur? Apakah hanya saat salat? Sebaliknya, bersyukur tidak hanya  dilakukan di waktu-waktu tertentu seperti di waktu salat. Melainkan dilakukan setiap saat. Mengapa demikian? Karena setiap saat Allah menurunkan nikmat yang banyak. Demikian banyaknya hingga mustahil bagi kita untuk menghitungnya. Hal ini termaktub dalam surat An-Nahl ayat 18:

'Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline