Lihat ke Halaman Asli

Pengrajin Anyaman Daun Pandan Harus Berubah Pola Produksi dan Pemasaraan pada Saat Ini

Diperbarui: 10 Desember 2023   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki aneka ragam kesenian daerah.karya kesenian seni kerajninan Indonesia menceriman macam-macam kebudayaan etnik yang tersebar di Indonesia salah satunya ialah seni ayaman. Kegitan seni anyaman telah ada sejak dulu pada masa penjajahan Hindia belanda yang bisa dilihat dari dinding rumah orang dahulu yang menggunkan dari anyaman. Seni anyaman berkembang tanpa campur dari luar. Penggunaan tali, akar, dan rotan merupakan kerjaninan tangan ayaman. Menganyam menjadi salah satu seni tertua di dunia. Kegitaan mengnyam yang di tiru dari burung-burung yang menjait ranting-ranting menjadi kuat.

Kemudian manusia mengembangkan menjadi sebuah karya seni anyaman di Indonesia sudah menjadi tradisi yang turun temurun yang dilakukan dibeberapa daerah yang diantranya di Desa Pesahangan Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. Keranin mengnyam yang dilakukan oleh ibu-ibu untuk menyukupi kebutuhan pokok dan Pendidikan anak (Carkinah, 2023)

Samak merukan kerjaninan tangan yang memiliki kulitas. Untuk tetap berkarya perlu adanya rasa optimisme. Dengan modal optimisme memperkuat keyakinan, maka para pengerajin IKM/UKM perlu berkretivitas dengan mengembangakan ide-ide baru seperti saat ini, kerena penulis membicarakan tentang kerajinan samak maka terlihat jelas bahwa kerajinan kita memiliki kelibahan karya klsik sebagai warisan leluhur di tambah dengan melestarikan menjadi kewajiban khusunya yang berda di daerah pesahangan.

Tabel Perbandingan Harga tahun 2022&2023

No

Tahun

Harga

1

  • Bulan Januari – Maret 2022
  • Bulan April – Desember 2022
  • Bulan Januari-Oktober 2023
  • Bulan November-Desember 2023
  • Rp.15.000 Tikar Kecil (2x3 m) & Tikar besar (4x5 m) Rp.35.000
  • Rp. 25.000 tikar Kecil (2x3 m) & tikar besar (4x5 m) Rp.45.000
  • Rp 20.000 tikar Kecil (2x3 m) & tikar besar (4x5 m) Rp.45.000
  • Rp. 18.000 tikar Kecil (2x3 m) & tikar besar (4x5 m) Rp.35.000

(sumber:Pengepul keliling)

Melihat harga di atas sangat menujukan bahwa ketidak setabialan harga agar  menjaga kesetabilan harga perlunya adanya kerja sama pengerajin dengan pemborong seta aparatur pemerintah yang menyediakan flatfrom untuk berinovasi agar produk ini bisa dipasarkan di pasar Internasional serta pengerajin tidak hanya penjulan  mengdalkan pengepul saja bisa memasarkan melalui digital besar harapan penulis untuk berinovasi dan menjamanin kesetabilan harga untuk keberlangsunagan para pengerajin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline