AI adalah program yang di desain untuk berpikir dan tindakan kayak manusia, mereka bahkan bisa belajar sendiri lewat latihan yang di kasih programmer nya biar bisa di ajak ngobrol, mengolah informasi, sampai punya kesadaran selevel anak bayi. Dan fitur fitur inilah yang bikin CEO Tesla sampai prediksi kalau AI bisa lebih pintar dari manusia. Yang sebenarnya ini bisa jadi tanda bahaya seperti yang pernah dibilang oleh sang perumus priorier everything, dia berkata 'Manusia, yang di batasi oleh evolusi biologis yang lambat, tidak dapat disaingkan, dan akan di ganti.' -Stephen Hawking.
Tapi apakah dunia akan segera hancur karena AI? Ternyata gak juga karena bukan memburu manusia, tapi mereka bakalan jadi pesaing kita di pekerjaan dan kalo kita ngerasa pekerjaan kasar yang terancam dan industri kreatif itu aman. Karena sekarang udah ada program yang bisa bikin gambar apapun sesuai instruksi dalam hitungan detik, dia yang bisa bikin lagu tanpa perlu les musik atau sampai program yang bukan cuma bisa bikin caption dengan instan tapi juga bisa nulis buku 24 jam. Jadi apakah para desainer musisi sampai penulis juga akan di gusur oleh AI?
Ya AI emang bisa jadi pesaing manusia, tapi bukan berarti kita akan langsung kehilangan pekerjaan gitu aja, karena ibarat obeng dan kalkulator. AI juga alat diciptain untuk ngebantu kita biar pekerjaan kita lebih cepat selesai, ga makan banyak tenaga, dan menghasilkan lebih banyak barang dan walaupun AI sudah berkembang pesat, mereka juga tentunya belum bisa menyaingi kreativitas kita apalagi rasa simpati dan empati. Bakat bakat inilah yang harus dilatih sama generasi muda biar bisa jalan beriringan dengan perkembangan teknologi dan topik ini jugalah yang satu bahasa penting yang didiskusikan sama para pemimpin dunia di g20 tahun ini. Salah satu nya lewat diskusi pemuda negara negara jituante yaitu white 20, yang fokus meningkatkan skill dan literasi bekerja di bidang digital sampai ke bahasannya orang muda buat mikirin cara beradaptasi dari tantangan derasnya laju perkembangan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H