Lihat ke Halaman Asli

Hati-hati Nomophobia!

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkan anda merasa kesepian tatkala hp anda mati ? Atau galau berkepanjangan ketika tak ada pulsa ? Dan perasaan sedih yang berkepanjangan tatkala handphone anda hilang. Hati-hati, anda sudah terjangkit nomophobia. Apa itu nomophobia ? Nomophobia itu berasal dari kata no-mobile phone phobia yang bisa di artikan sebagai perasaan takut dan gelisah atau syndrom yang berlebihan jika berjauhan dengan handphone. Di era tekhnologi yang semakin canggih ini penggunaan handphone memang semakin banyak. Handphone di satu sisi memang memiliki dampak yang sangat positif, yaitu memberi kemudahan kita dalam berkomunikasi dengan siapa saja bahkan di belahan dunia mana saja. Akan tetapi, di balik sisi positifnya tentu handphone memiliki sisi negatif, salah satunya ya nomophobia itu tadi. Tak hanya dari kalangan orang dewasa dan remaja saja. Anak-anak pun sekarang sudah banyak yang memiliki handphoen caggih dengan fitur game yang lengkap. Tentunya nomophobia ini bisa menjangkit siapa saja. Apalagi dengan semakin banyaknya akun-akun media sosial yang memfasilitasi kita dalam berkomunikasi, seperti facebook, twitter, bbm, dan lain-lain. Hal ini tentu akan membuat kita semakin susah untuk jauh dari ponsel. Karena sebentar-bentar perlu mengupdate status, mengganti display picture bbm, dan lain-lain. Nah para nomophobian ini akan lebih mementingkan ponselnya dalam segala hal. Termasuk juga pekerjaan. Ia akan menghabiskan hampir berjam-jam lamanya hanya untuk ponselnya saja. Entah itu untuk game, sosial media, atau yang lainnya. Ia akan merasa resah dan gelisah tatkala hp nya mati, kehabisan pulsa, tidak ada sinyal, atau hilang. Dan akan membawa ponselnya kemana-mana, mulai dari tidur, bahkan hingga ke toilet sekalipun. Dari kasus nomophobia itu sendiri biasanya yang banyak menderita syndrom ini adalah kaum perempuan. Dan menjangkiti pengguna ponsel dengan rentan usia 18-25 tahun. Dimana mereka akan sangat merasa cemas, khawatir dan ketakutan yang berlebihan apabila berjauhan dengan handphone nya. Stress apabila tidak terhubung dengan teman-temannya di jejaring sosial yang biasa di lakukan lewat handphone. Padahal dulu, hal ini tidak pernah terjadi. Nomophobia ini bila tidak segera di atasi akan sangat berdampak buruk bagi pengguna ponsel itu sendiri. Karena mereka akan selalu bergantung dengan handphone yag mereka miliki. Nomophobia juga berdampak buruk untuk remaja yang sedang dalam proses belajar. Dimana kosentrasi mereka tentu akan terbagi antara belajar dengan bermain ponsel. Mereka akan kesulitan belajar dan susah berkosentrasi karena rasa cemas dan gelisah saat berjauhan dengan handphone. Untuk mengatasi syndrom ini memang tidaklah mudah, apalagi bila anda sudah sangat bergantung dengan ponsel anda. Tapi, tak ada salahnya mencoba bukan ? . Anda hanya perlu mengurangi atau membatasi penggunaan handphone anda.Tinggalkan handphone ketika anda sedang beraktifitas baik itu di kantor, ataupun di rumah. Dan gunakanlah seperlunya serta sewajarnya saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline