Lihat ke Halaman Asli

AFIFFAKHRUDDYN RUHIYAT

Mahasiswa program study agribisnis UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok

Diperbarui: 25 Januari 2023   02:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada saat ini konsumsi akan ikan air tawar terus meningkat dan menyebabkan permitaan pasar sangat tinggi akan ikan air tawar, ikan yang sering kali di cari antara lain adalah ikan mas, ikan nila, ikan lele, ikan patin dan gurame,dari keseluruhan jenis ikan air tawar yang di sering di konsumsi oleh masyarakat adalah ikan nila karena memilki testur daging yang lezat dan juga renyah. Tentunya ini menjadi sebuah peluang besar bagi para calon wirausaha untuk berbisnis pada budidaya pembesaran ikan nila.

Budidaya yang sering dilakukan oleh para petani adalah budidaya secara konvensional seperti KAD ( kolam air deras ) Kolam tambak dan  kolam kolam tanah. Tentunya dari beberapa jenis budidaya yang dilakukan selalu  ada inovasi yang dikembangkan guna meningkatkan efektivitas proses budidaya salah satunya dengan menggunakan sistem bioflok yang dimana prinsip utamanya adalah mengubah kotoran menjadi sebuah pakan tambahan bagi ikan.

Teknologi bioflok merupakan teknologi budidaya yang didasarkan pada prinsip asimilasi nitrogen anorganik (amonia, nitrit dan nitrat) oleh komunita mikroba (bakteri heterotrof) dalam media budidaya yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh organisme budidaya sebagai sumber makanan (DeSchryve dkk., 2008). Budidaya ikan membutuhkan pakan sebagai penunjang pertumbuhan ikan. Pakan yang diberikan tidak semua termakan sebagian pakan yang berikan hanya 25% yang dikonversi sebagai hasil produksi dan yang lainnya terbuang sebagai limbah (62% berupa bahan terlarut dan 13% berupa partikel terendap) (Suryaningrum, 2014).

Dalam budidaya bioflok ini banyak sekali keuntungan yang didapat selain dari efesien dalam pakan , system bioflok ini mampu di terapkan di tempat yang tidak ada air mengalirnya karena dengan system bioflok air hanya ditampung tanpa harus mengalir seperti budidaya pada lahan konvensional dan di tambah dengan tempat yang bisa di sesuaikan dengan kondisi lapang maka budidaya system bioflok mampu menjadi solusi pembudidaya ikan yang tidak memiliki lahan luas untuk melakukan budiya.

Budidaya dengan sistem ini tentunya juga ada sebuah rintangan yaitu listrik yang harus senan tiasa terus menyala guna oksigen yang tersalurkan pada kolam tidak berhenti , karena padat tebar yang tinggi tentu memerlukan pasokan oksigen yang tinggi pula, hal terpenting yang harus di pahami adalah bagaimana menajemen awal yang kita lakukan itu benar dan tepat sehingga meski ada kendala yang muncul bisa di minimalisir agar cepat dan tanggap diatasi.

Selain itu kunci utama dalam sebuah proses  budidaya adlah bibit yang unggul dan kuat sehingga tidak terjadi mortalitas / kematian yang berlebih pada proses budidaya, bibit yang di ambil meski sudah memiliki grad yang bagus dan di keluarkan oleh  indukan ikan yang memang berkualitas baik dan tidak memiliki kecacata fisik. Ikan yang sehat tentunya akan menambah peluang keuntungan yang lebih besar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline