Profil diri seorang influencer dapat dijabarkan seperti berikut :
Credibility. Pengikut di sosial media mengharapkan rekomendasi dari influencer hanya jika influencer tersebut yakin dengan produk dan menggunakannya sehari-hari. Siapapun yang dapat menyampaikan mengenai topik tertentu dengan sangat baik maka akan diakui dan dihargai. Status profesional akan semakin dapat diandalkan jika aktivitas influencer terkait dengan profesinya dan masyarakat lebih mempercayainya. Oleh karena itu, kredibilitas bergantung pada keseimbangan antara perkataan dan tindakan.
Trust. Kepercayaan dapat meminimalisir risiko yang dirasakan secara subyektif dalam menentukan pembelian. Komunitas mempercayai influencer dan memandang mereka sebagai independen dan netral. Hilangnya kepercayaan terjadi ketika pemberi pengaruh tidak menindaklanjuti rekomendasi mereka. Konsumen menyadari fakta bahwa influencer berkolaborasi dengan perusahaan. Namun hal ini tidak serta merta mengurangi kepercayaan, selama rekomendasi tersebut memberikan kesan “dibeli” dan tidak mencerminkan keyakinan pemberi pengaruh Influencer harus mengumumkan kemitraan periklanan dan memberi label pada konten iklan. Kepercayaan juga dapat terkikis ketika konten iklan tidak cocok dengan konten organik, ketika beberapa perusahaan beriklan pada waktu yang sama, dan ketika kemitraan periklanan berubah dengan cepat dalam kategori produk yang sama.
Authenticity. Keandalan mengacu pada macam informasi dan komunikasi. Selama bertahun-tahun, influencer telah mengembangkan gaya unik dalam menyoroti informasi dengan cara yang tidak memihak dan terbuka. Orisinalitas berarti gairah dan antusiasme. Idealnya, influencer juga harus dilihat sebagai penggemar di profil mereka sendiri. Bahasa dan gaya yang tepat juga penting, karena banyak di antaranya menarik bagi komunitas muda.
Charisma. Influencer dapat berupa orang-orang biasa yang reputasi atau popularitasnya didasarkan pada aktivitas media sosialnya. Mereka tidak harus menjadi seniman, atlet, musisi, atau bintang film, televisi, atau radio; mereka umumnya dikenal dan hadir serta terlihat di mana pun di dunia media. Ciri khas seorang influencer yang kuat adalah individualitasnya di dunia digital. Mereka tetap terekspos di sana, berbicara jujur dan pribadi tentang kehidupan mereka, dan tampaknya memberikan rasa memiliki kepada pengikutnya, sehingga mereka tidak tampak seperti orang asing yang tidak dapat diakses oleh banyak pengikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H