Lihat ke Halaman Asli

Afif Bukhori

Mahasiswa UNEJ

KKN Unej Membangkitkan Kesadaran Penggunaan APD di Industri UKM Panahan

Diperbarui: 16 September 2021   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Berfoto bersama pelaku industri UKM Panahan (sumber: Dokumentasi KKN Ilham Afif)

Desa Krandegan yang terletak di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah ini merupakan salah satu desa mandiri sejak tahun 2021 melalui pemberdayaan BUMDESnya. Pada kali ini pemerintah Desa Krandegan menargetkan pemberdayaan BUMDESnya untuk meningkatkan produksi UKM Panahan. UKM Panahan yang berdiri tahun 2016 ini merupakan salah satu UKM yang sedang mendapat perhatian khusus dari pemerintah desa, hal tersebut karena UKM ini banyak menyerap tenaga kerja dari warga desa setempat khususnya selama pandemi Covid19 dimana banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan banyak yang kesulitan secara ekonomi. Sehingga pemerintah desa berencana untuk membantu untuk meningkatkan promosi iklan yang berpotensi untuk mengenalkan UKM Panahan ini secara luas juga agar dapat menyinergikan antara pemerintah desa dengan warga setempat untuk bangkit dari kesulitan ekonomi yang dialami selama pandemi ini.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah desa dibantu mahasiswa dari Universitas Jember yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertajuk Back to Village. KKN yang dilakukan mahasiswa tersebut berlangsung selama 30 hari, selama KKN mahasiswa ikut membantu pemerintah desa terjun langsung dalam membantu mencari permasalahan dan juga menawarkan beberapa program kerja selama KKN berlangsung. Mahasiswa dan bersama tim bumdes yaitu perangkat desa setempat melakukan survey lapangan untuk langsung bertemu dengan para pelaku industri dan menduskusikan maksud juga tujuan dari tim bumdes.

Dari hasil survey dilapangan dan juga musyawarah yang dilakukan oleh pemerintah desa melalui perangkat desanya bersama para pelaku idustri dan mahasiswa KKN didapatkan beberapa hasil. Permasalahan yang ditemui di lapangan, yaitu para pelaku industri menginginkan promosi tentang produk panahan yang telah dibuat. Para pelaku industri selama ini belum mengetahui cara mempromosikan secara efektif karena selama ini mereka hanya fokus untuk membuat produknya saja dan menyerahkan hasil produksinya kepada reseller online. Sehingga apabila promosi yang dilakukan efektif tentu akan meningkatkan nilai produksi dan melebarkan jangkauan pembeli hingga berskala nasional. Kemudian yang kedua, para pelaku UKM Panahan belum menerapkan penggunaan APD disaat bekerja. Padahal dengan menerapkan kesadaran terhadap penggunaan APD disaat bekerja dapat mengurangi tingkat resiko kecelakaan kerja. Selama ini para pekerja harus bekerja dengan suara mesin yang cukup bising yang cukup berbahaya bagi pendengaran apabila terpapar secara terus menerus dan limbah kayu yang berupa serbuk-serbuk sisa pengerjaan menggunakan berbagai macam mesin tentunya dapat beresiko mengalami gangguan penglihatan maupun gangguan pernafasan.

Setelah permasalahan telah dihimpun, beberapa langkah akan dilakukan. Langkah yang pertama dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan APD saat bekerja. Sosialisasi ini disampaikan melalui mahasiswa KKN didalam forum resmi yang dilakukan di kantor Desa Krandegan. Kegiatan soaialisasi ini dihadiri terutama para pelaku UKM Panahan Desa Krandegan dan dilanjutkan penyampaian dari perangkat Desa Krandgan. Isi dari sosialisasi yang dilakukan yaitu mengenalkan apa itu APD, contoh-contoh APD, bahaya akibat kelalaian APD dan rencana pengadaan APD untuk para pelaku UKM Panahan melalui bantuan dari desa oleh BUMDES.

Gambar 2. Kegiatan Sosialisasi APD Di Kantor Desa Bersama Pelaku Industri UKM Panahan (sumber: Dokumentasi KKN Ilham Afif)

Bantuan APD dari desa datang selang beberapa hari setelah sosialisasi dilakukan. Bantuan yang diberikan berupa kacamata safety untuk melindungi area penglihatan dari debu dan limbah serbuk bekas pengerjaan mesin, sarung tangan safety yang digunakan untuk melindungi tangan dari bahaya mesin dan kayu yang masih dalam tahap pengerjaan kasar, earbud diberikan untuk melindungi area pendengaran dari polusi suara dan meningkatkan fokus kerja, lalu masker yang mana selain mencegah penularan Covid19 juga untuk melindungi area hidung dan mulut dari bahaya limbah serbuk dan juga bahan kimia yang digunakan saat proses pengecatan.

Selain sosialisasi yang dilakukan dan bantuan APD. Pihak pemerintah desa melalui perangkatnya bersama mahasiswa KKN juga turut membantu menghubungi wartawan media lokal dan juga beberapa kenalan yang merupakan wartawan media nasional. Dengan menggandeng wartawan diharapkan dapat membantu mempromosikan UKM Panahan ini secara efektif dan jangkauannya yang luas. Sehingga dapat mengenalkan potensi dari daerah tersebut khususnya UKM Panahan Desa Krandegan juga turut membantu menaikkan potensi produksi dari hasil promosi melalui liputan yang dilakukan oleh wartawan.

Gambar 3. Kegiatan wartawan yang sedang meliput sebagai bagian dari bentuk promosi yang efektif (sumber: Dokumentasi KKN Ilham Afif)

KKN Back To Village yang dilakukan tentu saja cukup memberikan wadah bagi mahasiswa untuk membantu dan terjun langsung dalam masyarakat agar dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari, maupun berbagi wawasan yang ada selama dibangku perkuliahan yang dapat memberikan manfaatnya secara langsung. Sehingga disamping menaikkan citra kampus yang menjadi almamater mahasiwa tersebut, juga memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk lebih bermanfaat dilingkungan masyarakat tempat tinggalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline