Lihat ke Halaman Asli

Koloni Semut Tak Perlu Pemimpin

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412644319347478733

(sumber gambar:komonews.com)

Semut bisa dijumpai di mana saja. Mulai dari semut rumahan yang selalu mengerumuni remahan hingga semut kebun yang suka bersembunyi dibalik tanah. Semut selalu hidup bersama-sama dalam koloninya. Begitu banyak pelajaran yang bisa diambil dari tingkah semut. Secara ilmiah,pertemuan antar semut dengan saling menyentuhkan antenanya merupakan sebuah komunikasi kimia dalam sebuah organisasi koloni semut.

Terdapat berbagai macam tugas semut dalam suatu organisasi koloni semut. Ada semut yang bekeliling mencari sumber makanan dan memutuskan dimana semut pekerja mengambil makanan. Ada semut pekerja lainnya yang bertugas membangun sarang. Seluruh semut pekerja adalah betina yang steril. Dalam setiap koloni umumnya hanya terdapat satu ratu yang akan menghasilkan telur dalam waktu tertentu setelah perkawinannya dengan semut jantan. Segera setelah kawin, semut jantan mati.

Tidak seperti manusia yang memiliki seorang pemimpin sebagai pengendali suatu kelompok dan penentu sebuah keputusan, semut tidak memiliki pemimpin dalam koloninya. Hal ini diceritakan Dr. Deborah M.Gordon dalam penelitiannya di Arizona Amerika bahwa semut tidak mengerjakan perintah pemimpinnya untuk melakukan suatu tugas khusus, misalnya mencari makan atau menghindari serangan tetapi semut hanya mempersepsikan apa yang ada di sekitarnya dari sinyal kimia semut lainnya.

Feromon yang dihasilkan masing-masing semut dapat menjadi penentu apa yang harus dilakukan semut. Kita dapat memperhatikan ketika ada semut yang melintas di dinding rumah bahwa lintasan semut satu dengan yang lainnya adalah sama. Inilah fungsi feromon sebagai penuntun semut untuk melewati jalur yang sama dengan semut lainnya.

Semut tidak saling berkomunikasi melalui sebuah pesan tertentu dari sinyal kimia yang diterimanya dari semut lain. Namun, semut bekerja berdasarkan pola tertentu. Misalnya, semakin cepat semut pulang ke sarang dengan membawa makanan maka semakin banyak pula semut yang keluar sarang untuk mendapatkan makanan yang lebih banyak. Sekali lagi, semut tidak memiliki pemimpin dan dapat dengan sigap menginterpretasikan keadaan apa yang seharusnya dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline