Pada potret tayangan sinetron, fakta kepemirsaan program sinetron, program pendidikan memiliki durasi menonton yang paling sedikit diantara program lainnya. Dengan durasi program 0,2 pendidikan juga memiliki durasi program yang sangat sedikit yakni 0,2. Sedikitnya durasi program pendidikan yang ditampilkan di televisi salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya pemirsa atau penonton. Saat masyarakat menonton televisi mereka cenderung untuk menonton sinetron daripada melihat acara pendidikan.
Hal itu bisa saja dikarenakan ketika mereka melihat televisi mereka bertujuan ingin mencari hiburan untuk melepas penat. Sehingga mereka lebih tertarik melihat acara seperti sinetron atau komedi. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa masih banyak di luar sana yang sering melihat acara pendidikan di televisi karena dianggap lebih menarik. Tetapi peminat program pendidikan di televisi masih belum bisa menyaingi program yang lain, yang menjadikan program pendidikan ini menjadi semakin sedikit dari hari ke hari.
Fakta kepemirsaan program sinetron dalam program sinetron memiliki durasi menonton 36 dan durasi program sinetron yakni 18. Durasi menonton memiliki dua kali lipat dari durasi program sinetron yang ditayangkan dalam televisi. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki ketertarikan yang tinggi dari program televisi sinetron. Seperti yang telah saya katakan di atas, bahwa program sinetron masih digemari masyarakat hingga sekarang.
Walaupun begitu, indeks kualitas program sinetron masih di bawah rata-rata dari indeks yang telah ditetapkan. Indeks kualitas siaran sinetron yakni 2.70. Dengan ketertarikan pemirsa yang tinggi sangat disayangkan bahwa kualitas sinetron Indonesia masih rendah. Dengan pemirsa yang banyak seharusnya kualitas sinetron menjadi semakin bagus, namun sekarang semakin lama sinetron yang ditayangkan hampir memiliki alur cerita yang sama dan monoton.
Sangat disayangkan bahwa program pendidikan yang memiliki tujuan baik masih kalah jauh dengan program sinetron yang memiliki kualitas buruk. Tetapi kini peminat masyarakat dalam menonton televisi menurun. Sinetron dianggap sebagai pembodohan bangsa karena tidak relevan dan dilebih-lebihkan. Tayangnya sinetron yang kurang mendidik juga dikarenakan iklan-iklan yang masih mensponsori, sedangkan dalam program pendidikan yang tidak memiliki banyak peminat juga memiliki sedikit iklan yang menjadi sponsor dalam program tayang mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H