Dalam era pandemi Covid-19, transformasi besar terjadi di berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus. Tantangan besar dihadapi oleh siswa-siswi dengan hambatan komunikasi. Keterbatasan dalam belajar dan bersosialisasi menjadi momok yang perlu diatasi.
Dalam upaya meningkatkan pembelajaran bagi anak-anak berkebutuhan khusus ini, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bekerja sama dengan GWYN Learning Center menghadirkan inovasi melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023 berjudul "Bestari: Aplikasi Biblioterapi sebagai Penunjang Kecerdasan Bahasa pada Anak Berkebutuhan Khusus."
Program aplikasi Bestari - Biblioterapi digagas oleh kelompok PKM-PM Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia yang diketuai oleh Aulia Aziz Salsabila dan beranggotakan dua orang yaitu Afifah Dwi Mufidah dan Anggun Kurnia Likawati. Aplikasi Bestari - Biblioterapi terdiri dari dua fitur utama yaitu Pustaka Cerita dan Pustaka Kata. Tujuan utama program ini adalah menghasilkan aplikasi yang dapat memuat metode biblioterapi aplikatif serta menguji keefesienan aplikasi Bestari - Biblioterapi sebagai media pengembangan kebahasaan pada anak-anak berkebutuhan khusus, terutama anak-anak dengan hambatan berbicara (speech delay).
Penggunaan aplikasi ini memberikan gebrakan baru dalam dunia pembelajaran anak-anak speech delay yang menghadapi hambatan berbicara, berekspresi, dan memahami perintah. Dengan fitur Pustaka Cerita dan Pustaka Kata, Bestari - Biblioterapi membawa pengalaman pembelajaran yang interaktif, cakap, dan menyenangkan.
Metode pelaksanaan penelitian mencakup empat tahap, yakni penyuluhan, pelatihan, pendampingan iptek, dan intervensi. Tim program bekerja sama dengan guru pendamping khusus untuk mengaplikasikan Bestari kepada siswa-siswi selama 4 pekan dengan mengunjungi rumah siswa yang menjadi objek penelitian. Melalui empat tahap ini, tim program berhasil membawa perubahan positif dalam kehidupan anak-anak speech delay.
Hasil implementasi program ini pada dua siswa, AT dan AD, menunjukkan perkembangan yang signifikan, terutama pada aspek kebahasaan. Siswa AT dan AD menunjukkan antusiasme, responsif, dan kemajuan dalam kemampuan menyimak, wawasan kebahasaan, pemahaman konteks bacaan, dan interaksi komunikasi.
Program Bestari tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa, tetapi juga memberikan dampak positif bagi guru pendamping khusus, mahasiswa pelaksana program, dan pengembangan penelitian biblioterapi. Aplikasi Bestari - Biblioterapi berhasil menciptakan ruang pembelajaran yang komunikatif, adaptif, dan responsif. Fitur futuristik aplikasi ini memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi para siswa, sementara tetap menghadirkan unsur pedagogis dan terapeutik secara bersamaan.
Sebagai langkah ke depan, program ini berpotensi untuk terus berkembang dengan penambahan materi konten biblioterapi yang disesuaikan secara berkala, perluasan jangkauan pengguna, penambahan fitur Pustaka Bergambar, dan optimalisasi antarmuka aplikasi Bestari - Biblioterapi. Dengan demikian, program ini tidak hanya menjadi solusi alternatif untuk anak-anak berkebutuhan khusus di masa pandemi, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan mereka secara keseluruhan.