Lihat ke Halaman Asli

Ikan Buntal, Beracun namun Bergizi Tinggi

Diperbarui: 12 Maret 2023   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

seide.com

Indonesia memiliki sumberdaya ikan laut yang tidak ada habisnya. Hal ini dikarenakan 70% wilayah Indonesia merupakan lautan. Salah satu jenis ikan laut yang dimiliki Indonesia adalah Ikan Buntal. Ikan buntal memiliki visual unik, tubuhnya panjang dan meruncing dengan kepala bulat. tubuhnya yang menggelembung seperti buntalan atau mirip balon membuat ikan ini sering disebut balloon fish atau globefish. Ikan ini juga dikenal dengan kemampuannya untuk melindungi diri dengan mengembangkan tubuhnya hingga 3 kali lipat ukuran semula dan bisa mengeluarkan racun yang sangat mematikan. 

Racun pada ikan buntal terletak pada organ dan kulitnya. Racun pada ikan yang juga disebut ikan fugu ini tergolong ke dalam salah satu jenis racun alami yang paling mematikan di dunia.  Ia bahkan dipercaya sebagai vertebrata paling beracun di dunia setelah katak racun emas. Beberapa spesies mempunyai warna cerah untuk sebagai tanda bahwa ada racun didalam tubuhnya. Oleh karena itu, kita tidak boleh memegang ikan buntal secara sembarangan. Racun TTX atau tetrodotoksin ikan buntal dapat mematikan saluran sodium di sistem saraf. Racun ini biasanya bereaksi pada korban hanya dalam kurun waktu kurang dari setengah jam.

Meskipun termasuk ikan yang memiliki racun mematikan, tetapi ikan ini tetap bisa dikonsumsi. Namun, tetap diingat bahwa mengelola ikan ini harus mempunyai teknik khusus agar tidak menimbulkan keracunan dan kematian. Beberapa restoran di Jepang, Korea dan Tiongkok yang menyajikan ikan buntal ini sebagai menu makanan untuk para tamu. Ikan buntal (pufferfish) sering kali digunakan sebagai bahan makanan dalam masakan Jepang, seperti sushi atau sashimi. Namun, ikan buntal tidak boleh sembarangan di masak di rumah. 

Hidangan dengan bahan dasar Ikan Buntal hanya boleh dibuat oleh juru masak terlatih dan yang mempunyai pengalaman kerja bertahun-tahun. Juru masak ini mengetahui bagian tubuh mana yang aman dikonsumsi dan seberapa banyak kadarnya.

Hal ini perlu dilakukan agar racun yang ada di dalam ikan buntal tidak meracuni tubuh kita. Oleh sebab itu, racun pada ikan buntal harus dihilangkan dan dimasak dengan benar. Meski begitu, di Jepang setidaknya terdapat 5-10 kasus keracunan per tahunnya akibat mengonsumsi ikan buntal dan sebagian korban yang mengalami keracunan tersebut tidak dapat diselamatkan.

Satu-satunya pertolongan terhadap korban keracunan ikan buntal adalah dengan mendapat perawatan medis di rumah sakit. Dokter akan memberikan beberapa penanganan, seperti memberikan oksigen melalui alat bantu pernapasan, melakukan prosedur pengosongan lambung, memberikan cairan atau tablet yang aktif membersihkan lambung, hingga melakukan cuci darah.

Selain memiliki racun, Ikan Buntal juga memiliki kandungan gizi yang tinggi yang bisa sangat bermanfaat bagi Kesehatan manusia. Berikut adalah beberapa kandungan gizi yang terkandung dalam Ikan Buntal, seperti :

  • Protein

Didalam otot Ikan Buntal terdapat sumber protein yang melimpah. Protein ini bisa bermanfaat bagi manusia untuk membantu tubuh bekerja secara optimal dengan Memperbaiki jaringan yang rusak, Menjaga produksi enzim pencernaan untuk membantu proses pencernaan asupan makanan, Mengatur kinerja hormon, Memberikan pasokan hemoglobin pada sel darah merah agar bisa membawa oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh, Mengurangi rasa lapar dan meningkatkan sensasi kenyang.

  • Leusin

Ikan Buntal juga kaya akan leusin yang melimpah. Asupan leusin yang mencukupi membantu mengurangi risiko pengecilan otot pada lansia. Tak hanya itu, leusin pun membantu mengendalikan kadar gula darah. Dalam hal ini, leusin bekerja dengan cara membantu menyerap glukosa ke dalam sel otot dan membuat tubuh merespons insulin lebih baik.

  • Asam Lemak

Asam lemak yang banyak ditemukan pada Ikan Buntal adalah Asam Butirat yang biasanya dihasilkan oleh tubuh setelah mencerna serat dan pati resisten. Asam butirat memberikan energi untuk sel-sel pada usus besar. Jika energi tercukupi, usus besar bisa bekerja dengan optimal, seperti menyerap air dan mineral elektrolit, memproduksi dan menyerap vitamin, serta mengumpulkan dan mengeluarkan feses,

  • Omega 3
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline