Lihat ke Halaman Asli

Afifah Silmi Apandi

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Program 'Sampah Pintar' dari Mahasiswa KKN Universitas Buana Perjuangan Karawang Ajarkan Siswa SD Bedakan Sampah Organik dan Anorganik!

Diperbarui: 31 Juli 2024   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program "Sampah Pintar" KKN UBP Karawang/dokpri

KARAWANG - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Buana Perjuangan Karawang menginisiasi program "Sampah Pintar" di SDN Sekarwangi 1. Program ini bertujuan mengajarkan siswa sekolah dasar cara membedakan sampah organik dan anorganik.

Sampah merupakan masalah lingkungan yang perlu mendapat perhatian serius. Secara umum, sampah dapat dibagi menjadi dua jenis utama: organik dan anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti sisa makanan, daun-daunan, atau bangkai hewan. Jenis sampah ini dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme dan bermanfaat sebagai kompos. Di sisi lain, sampah anorganik terdiri dari bahan-bahan buatan manusia yang sulit terurai, seperti plastik, kaca, atau logam. Sampah anorganik memerlukan waktu yang sangat lama untuk terurai, bahkan ada yang membutuhkan ratusan tahun. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilah sampah dan mengelolanya dengan tepat agar dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Penyampaian edukasi mengenai Program "Sampah Pintar"/dokpri

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (24/7) ini diikuti oleh siswa kelas 4, 5, dan 6. Para mahasiswa KKN memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis sampah dan dampaknya terhadap lingkungan.

"Kami ingin menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pemilahan sampah sejak dini," ujar Leni, penanggung jawab program Sampah Pintar. "Dengan memahami perbedaan sampah organik dan anorganik, anak-anak diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan."


Kegiatan mendesain dan melukis tempat sampah/dokpri

Selain teori, siswa juga diajak untuk aktif berkreasi dengan melukis tempat sampah berdasarkan jenis sampah organik dan anorganik. Para siswa diberi kebebasan untuk mendesain dan melukis tempat sampah sesuai dengan kreativitas mereka, sambil tetap memperhatikan perbedaan antara sampah organik dan anorganik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sekaligus mengembangkan kreativitas para siswa.

Dokumentasi dengan Kepala Sekolah SDN Sekarwangi 1/dokpri

Kepala SDN Sekarwangi 1 menyambut baik program ini. Program "Sampah Pintar" merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KKN Universitas Buana Perjuangan Karawang di Desa Sekarwangi, Rawamerta.

Harapan

Harapan dari Program "Sampah Pintar" ini:

  • Meningkatnya pemahaman siswa SD tentang perbedaan sampah organik dan anorganik.
  • Terbentuknya kebiasaan memilah sampah sejak dini di kalangan siswa SD.
  • Terciptanya lingkungan sekolah yang lebih bersih dan sehat.
  • Meningkatnya kesadaran siswa tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
  • Tumbuhnya kreativitas siswa dalam memanfaatkan sampah, terutama sampah anorganik.
  • Terjalinnya kerjasama antara pihak universitas, sekolah, dan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
  • Menjadi contoh baik bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan program serupa.
  • Berkembangnya program ini menjadi gerakan yang lebih luas di masyarakat.
  • Tercapainya tujuan jangka panjang yaitu lingkungan yang lebih bersih dan lestari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline