Lihat ke Halaman Asli

Afif Auliya Nurani

TERVERIFIKASI

Pengajar

Jangan Ucapkan 9 Kalimat Ini kepada Anak!

Diperbarui: 11 Desember 2016   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Bagi orangtua, berbagai masalah hidup baik yang muncul dari rumah tangga sendiri, pekerjaan, sampai masalah buah hati tak jarang membuat orangtua kehilangan kendali. Bahkan sering kali anak-anak yang menjadi sasaran pelampiasan orangtua, entah melalui sikap ataupun kata-kata yang tidak pantas untuk didengar anak. Hal kecil ini sangatlah penting untuk diperhatikan namun nyatanya sering terabaikan. Terkadang orangtua hanya menganggap itu adalah emosi sesaat, padahal mereka tidak tahu seberapa mengenanya perbuatan atau kata-kata tersebut pada anak.

Bagi anak-anak yang sering menimbulkan masalah, orangtua tetap saja tidak sepatutnya untuk melontarkan kata-kata yang dapat melukainya. Hal tersebut akan berdampak besar pada perkembangan mental dan sikapnya hingga ia beranjak dewasa. Ya, efek dari sebuah perkataan sangatlah besar. Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa lidah (lisan) ibarat sebilah pedang, yang mana dapat digunakan untuk kebaikan maupun keburukan. tidak hanya itu, masih banyak redaksi hadits lainnya yang membahas tentang pentingnya menjaga lisan. 

Meskipun seringkali orangtua tidak bermaksud untuk melukai anaknya, terkadang orangtua melakukannya tanpa sadar. Beberapa kalimat yang terdengar tidak kasar pun terkadang memiliki makna yang dapat menghambat perkembangan anak. Oleh sebab itu, ada 9 jenis kalimat yang dilansir dari berbagai sumber di mana orangtua dilarang keras untuk mengatakannya kepada anak:

1. “Kenapa kamu tidak seperti saudaramu yang lain?”

Membanding-bandingkan anak dengan saudaranya yang lain sering kali tidak sengaja dilakukan oleh orangtua. Hal ini akan menimbulkan rasa ketidakadilan bagi anak dan meningkatkan persaingan antarsaudara yang kelak akan merusak hubungan keluarga. Terimalah setiap kelebihan dan kekurangan anak karena setiap dari mereka memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri. Bantulah anak untuk melihat kelebihan mereka dengan memfokuskan pada setiap individunya tanpa membandingkan dengan yang lain.

2. “Seandainya kamu tidak pernah ada di dunia ini”

Kalimat tersebut sangatlah fatal untuk diucapkan dan akan sangat menyakiti anak maupun orang lain yang mendengarnya. Kalimat tersebut mengandung makna bahwa “Ibu dan Ayah tidak menginginkanmu sama sekali”. Padahal terlepas dari masalah yang ada, anak diciptakan Tuhan dan hadir di dunia ini karena kehendak orangtua untuk memenuhi hasrat yang manusiawi. 

Tidak ada kalimat yang lebih baik untuk menggantikan kalimat tersebut. Maka jangan sampai anak mendengarnya. Kemungkinan terburuk ketika anak mendengarnya adalah anak akan kabur dari rumah atau bahkan bunuh diri karena ia merasa keberadaannya tidak berguna.

3. “Kamu seharusnya punya malu”

Banyak orangtua yang menganggap bahwa dengan mengatakan kalimat tersebut, anak akan merasa malu dan mengubah sikapnya untuk lebih berhati-hati. Padahal anak-anak, terutama pada usia dini, belum dapat memahami rasa malu yang terjadi akibat kesalahan yang ia perbuat. Apabila orangtua sering mengatakan kalimat ini, kepercayaan diri pada anak akan rusak karena mereka berpikir bahwa segala sesuatu yang dilakukannya selalu salah.

4. “Kamulah yang menyebabkan ini semua terjadi”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline