Lihat ke Halaman Asli

Alternatif Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 10 Juni 2022   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Viral. Sumber ilustrasi: PIXABAY/ktphotography

Pada bulan Desember tahun 2019 di temukan penyakit COVID yang di sebabkan oleh jenis corona virus. Penyakit ini di temukan pertama kali di Wuhan, Tiongkok. Virus ini menyebar hampir ke seluruh dunia termasuk negara Indonesia. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pada bulan Maret tahun 2020 negara Indonesia terkonfirmasi kasus COVID-19. Seluruh aktivitas masyarakat terpaksa di berhentikan sementara oleh pemerintah termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di perguruan tinggi. Pemerintah memberikan waktu 14 hari untuk masyarakat berdiam diri di rumah masing-masing. Setelah 14 hari tersebut ternyata penyakit COVID-19 semakin menyebar luas dan memakan banyak korban. Akhirnya pemerintah memberikan kebijakan dengan menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Pemerintah juga memberikan kebijakan kepada seluruh pelajar dan pengajar untuk tetap melakukan pembelajaran tetapi melalui media online (Daring), begitupun Mahasiswa dan Dosen. Pendidikan sangatlah penting bagi masa depan anak bangsa. Oleh karena itu dengan cara apapun dan dalam keadaan apapun pendidikan haruslah tetap terlaksana. Apalagi di zaman sekarang ini, pendidikan karakter sangatlah penting di sosialisasikan kepada peserta didik untuk membentuk karakter yang baik dan dalam rangka mencapai masa kedewasaannya. Oleh sebab itu ada alternatif Pembelajaran pada masa pandemi agar proses pendidikan tetap terlaksana sesuai dengan keinginan dan harapan negara.

Alternatif sendiri memiliki arti opsi lain, sedangkan pembelajaran adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Maka dapat disimpulkan alternatif pembelajaran adalah opsi lain atau pilihan lain dari proses pembelajaran. Dikarenakan pembelajaran offline atau luring tidak dapat dilaksanakan pada masa pandemi maka pembelajaran dilakukan secara daring sebagai pilihan. Sama hal nya dengan pembelajaran luring (tatap muka), pembelajaran online bertujuan untuk membentuk siswa yang cerdas dan berprestasi. Sebagai pendidik dimasa seperti ini memiliki tanggung jawab yang lebih besar bagi peserta didik. Pembelajaran Daring ini lumayan sulit untuk dilaksanakan karena peserta didik tidak bertatap muka langsung dengan pendidiknya. Pendidik harus semaksimal mungkin untuk mengajar dan memberikan pemahaman kepada peserta didik melalui media online karena saat ini sistem pembelajaran nya virtual (daring). 

Selama pelaksanaan pembelajaran daring ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dari pembelajaran daring

Faktor-faktor pendukung proses pembelajaran di masa pandemi covid-19:

1. Izin kepala sekolah

 Faktor ini adalah faktor utama dalam proses pembelajaran daring. Apabila tidak ada izin dari kepala sekolah maka pelaksanaan pembelajaran secara daring tidak akan bisa di laksanakan. Sebaiknya dilakukan meeting antara karyawan (guru) dengan pimpinan (kepala sekolah) agar tidak terjadi kesalahpahaman sehingga proses pembelajaran tetap berjalan atas kesepakatan bersama bukan hanya keputusan sepihak.

2. Tersedianya komputer

 Komputer sangat diperlukan ketika pembelajaran daring untuk mendapatkan data yang lebih mendalam. Pihak sekolah yang harus menyediakan untuk para guru agar memudahkan guru memantau murid dan mengelola data pembelajaran.

3. Tersedianya media pembelajaran

 Media pembelajaran yang dimaksud disini adalah media belajar melalui video pembelajaran dan powerpoint. Sebagai guru disini memiliki peran penting untuk menyediakan media tersebut. Guru hendaknya membuat video pembelajaran yang menarik, singkat, padat, dan jelas sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.

4. Tersedianya aplikasi pembelajaran daring

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline