Halo sobat Kompasiana, pada tulisan pertama saya di Kompasiana membahas mengenai sejarah bahasa pemrograman PHP yang saat ini telah menjadi tulang punggung dalam web development.
Pada tulisan ini, saya menjelaskan sejarah bahasa pemrograman PHP, mulai dari awal pengembangannya hingga menjadi salah satu bahasa pemrograman paling populer untuk pengembangan web. Saya akan menjelajahi asal mula PHP, perkembangannya sejak diluncurkan, dan dampak yang ditimbulkannya dalam dunia web development.
Bahasa pemrograman PHP telah memainkan peran yang signifikan dalam pengembangan web. Dengan kemampuannya untuk membuat situs web interaktif dan dinamis, PHP telah menjadi tulang punggung web development. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari sejarah lengkap bahasa pemrograman PHP, dari awal pengembangannya hingga posisi yang dipegangnya saat ini.
Asal Mula PHP
PHP, merupakan singkatan dari "PHP: Hypertext Preprocessor," awalnya dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Pada awalnya, PHP adalah sekumpulan script CGI (Common Gateway Interface) yang digunakan untuk melacak jumlah pengunjung pada situs web Lerdorf. Nama asli bahasa tersebut adalah "Personal Home Page Tools".
PHP 3 & PHP 4
Pada tahun 1997, PHP diperkenalkan sebagai bahasa pemrograman mandiri dengan versi PHP 3. PHP 3 membawa banyak perbaikan dan fitur baru, termasuk dukungan untuk basis data MySQL. Ini memungkinkan para pengembang untuk membuat aplikasi web yang lebih kompleks dan kuat.
PHP 4, yang dirilis pada tahun 2000, merupakan langkah penting dalam perkembangan bahasa tersebut. Versi ini memperkenalkan Zend Engine, yang merupakan inti mesin pemrosesan PHP. Zend Engine memungkinkan PHP untuk dieksekusi dengan lebih cepat dan efisien, membuka jalan bagi pengembangan aplikasi web yang lebih skala besar.
PHP 5
Pada tahun 2004, PHP 5 dirilis dengan beberapa fitur baru yang signifikan. Salah satu fitur terpenting adalah pengenalan objek yang lebih kuat dan dukungan untuk pemrograman berorientasi objek (OOP). Hal ini memungkinkan para pengembang untuk mengorganisir kode mereka dengan lebih baik dan memfasilitasi pengembangan aplikasi yang lebih modular.
Selain itu, PHP 5 juga mendukung Exception Handling, yang memungkinkan para pengembang untuk mengelola kesalahan dan pengecualian dalam kode mereka. Ini membantu dalam menangani situasi yang tidak terduga dan meningkatkan keandalan aplikasi.