Lihat ke Halaman Asli

Afid Alfian Azzuhuri

seorang pelajar - penikmat sastra - suka menulis- pendengar musik berbagai genre - masih manusia

Retorika

Diperbarui: 3 September 2024   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/mintti

Kata-kata berdansa di udara,
menari di ujung lidah,
membentuk melodi indah,
menjanjikan surga di bumi.
 
"Retorika," bisik angin,
"Hanya embun pagi yang menetes,
menghiasi kelopak bunga,
namun tak mampu menghidupkannya."
 
"Aku mencintaimu," terucap lembut,
seiring dengan detak jantung yang berdebar.
Namun, bila tak terukir dalam perbuatan,
hanya gema kosong yang terlupakan.
 
Diksi, retorika,
seolah pelukis ulung,
mengolah kanvas dengan indah,
menciptakan dunia penuh warna.
 
Namun, tanpa aksi,
kanvas itu hampa,
hanya lukisan tanpa jiwa,
yang terlupakan dalam keheningan.
 
Seperti burung yang bernyanyi merdu,
menghiasi langit dengan melodi,
namun tak mampu terbang,
hanya terkurung dalam sangkar.
 
Maka, janganlah hanya beretorika,
berikan makna pada kata-kata,
ukirlah janji dalam perbuatan,
agar cintamu bersemi abadi.

Kendal, 03/09/2024

Afid Alfian A.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline