Lihat ke Halaman Asli

Afid Alfian Azzuhuri

seorang pelajar - penikmat sastra - suka menulis- pendengar musik berbagai genre - masih manusia

Di Antara Harapan dan Kenyataan

Diperbarui: 3 September 2024   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

mx.pinterest.com/madiva68/

Teruntuk harapan, kau yang selalu menyapa,
Dengan senyum manis, membelai jiwa,
Menawarkan mimpi, membuncahkan asa,
Namun kenyataan, kau yang selalu menyapa,
Dengan wajah muram, menoreh luka,
Menghancurkan mimpi, mematahkan asa.
 
Narasi-narasi impian, terukir indah,
Di atas kanvas hati, penuh warna,
Menceritakan kisah, tentang masa depan,
Yang penuh bahagia, penuh keceriaan,
Namun kenyataan, menorehkan tinta hitam,
Menghilangkan warna, menghancurkan kisah.
 
Kurang apa aku untuk menggapaimu, harapan?
Aku telah berjuang, dengan segenap jiwa,
Aku telah berlari, dengan segenap tenaga,
Aku telah berteriak, dengan segenap suara,
Namun kenyataan, tetaplah kenyataan,
Menjadi dinding tebal, menghalangi langkah.
 
Aku terjebak dalam lingkaran tak berujung,
Harapan mendekat, kenyataan menjauh,
Aku terombang-ambing, di lautan mimpi,
Yang tak kunjung terwujud, tak kunjung nyata,
Aku merindukanmu, harapan,
Namun kenyataan, selalu menyapa,
Membuatku terpuruk, dalam kekecewaan.
 
Apakah aku harus menyerah, pada kenyataan?
Apakah aku harus melupakan, harapan?
Apakah aku harus menelan pil pahit,
Yang selalu kau tawarkan, kenyataan?
Tidak, aku tak akan menyerah,
Aku akan terus berjuang,
Aku akan terus bermimpi,
Aku akan terus berharap,
Sampai harapan dan kenyataan,
Bertemu di titik temu,
Yang penuh bahagia, penuh keceriaan.

Kendal, 03/09/2024

Afid Alfian A.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline