Di keheningan malam yang sunyi,
Terpatri rindu yang mengalun indah,
Tak diciptakan oleh jarak yang terpisah,
Namun oleh perasaan yang mengalir dalam jiwa.
Kamu merindukan bukan karena ia jauh,
Tak ubahnya bintang yang bercahaya di ufuk,
Melainkan karena ia telah bersarang dalam hatimu,
Menyulam benang-benang cinta yang tak terlukis.
Di setiap hembusan angin yang lembut,
Kurasakan getaran rindu yang membelai,
Menyusuri alam pikiran yang terjalin indah,
Mengukir kenangan manis di relung hati.
Kau bagaikan lukisan yang abadi,
Terpahat dalam ingatan yang tak terhapus,
Setiap detik, setiap hela nafas,
Menyiratkan kehadiranmu yang abadi.
Rindu bukan sekadar kata yang terucap,
Ia adalah irama yang memayungi langit,
Menyulam mimpi-mimpi yang tak terhingga,
Mengukir cerita cinta yang abadi.
Di sudut ruang hati yang sunyi,
Kau hadir dalam setiap detik yang berlalu,
Menyemai kehangatan yang tak terlukiskan,
Membawa sinar kebahagiaan yang abadi.
Rindu adalah pelangi setelah hujan reda,
Warna-warni yang menghiasi langit kehidupan,
Menyatukan dua hati yang terpisah jarak,
Menjadi satu dalam ikatan cinta yang abadi.
Dalam setiap jarak yang memisahkan,
Rindu tetap menyatu dalam ruang hati,
Menyala bak bara yang tak pernah padam,
Menyemai harapan akan pertemuan yang abadi.
Jarak bukan penghalang bagi rindu yang tulus,
Ia adalah ujian bagi kekuatan cinta,
Menyatukan dua jiwa dalam kebersamaan,
Mengukir kisah indah yang tak terlupakan.
Afid Alfian A
Kendal, 07/08/2024.