Lihat ke Halaman Asli

“Audit Terhadap Penggujian Substantif Saldo Sediaan”

Diperbarui: 6 April 2016   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Nama  : Afiah Nuraida

Kelas   : Akuntansi 4A2

Nim     : 2014017061

 

“AUDIT TERHADAP PENGGUJIAN SUBSTANTIF SALDO SEDIAAN”

 

Deskripsi Sediaan

            Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal. Dalam perusahaan dagang, sediaan terdiri dari sediian barang dagangan. Dalam perusahaan manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam proses, sediaan produk jadi, sediaan suku cadang, dan bahan habis pakai pabrik (factory supplies).

Alasan auditor sangat memperhatikan sediaan umum adalah:

  • Umumnya sediian merupakan komponen aktiva lancer yang mempunyai cukup material dan merupakan objek manipulasi serta tempat kesalahan besar terjadi.
  • Penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung mempengaruhi barang yang dijual sehingga sangat berpengaruh terhadap perhitungan laba tahun yang bersangkutan.
  • Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang sangat kompleks dan sulit disbanding dengan verifikasi sebagian besar laporan keuangan yang lain.
  • Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga sulit diawasi dan dihitung fisiknya.
  • Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan audit.

Prinsip Akuntansi Berterima Umum (Penyajian Sediaan dalam Neraca)

Prinsip-prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian sediaan di neraca ialah sebagai berikut:

  1. Laporan keuangan harus jelas bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market & harus disebutkan metode apa yang dipakai dalam menentukan kos sediaan.
  2. Jika sediaan dinyatakan pada kos, nilai pasar pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, & jika sediaan turun nilai pada harga pasar, maka kos harus dicantumkan tanda kurung. Kos ditentukan berdasar metode masuk terakhir, keluar pertama.
  3. Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit harus dijelaskan di laporan keuangan.
  4. Penjelasan harus lengkap yang dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadai sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.
  5. Jika jumlah material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan sesuai dengan kelompok utama berikut ini: sediaan produk jadi, sediaan produk dalam proses, & sediaan bahan baku. Penyajiaan tersebut dikelompokkan berdasar urutan likuiditasnya.
  6. Perjajian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlah material/ bersifat luar biasa.
  7. Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba ditahan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline