Lihat ke Halaman Asli

Affan Nurafqi

Mahasiswa

Menunda Kesenangan untuk Mencapai Kebebasan Finansial

Diperbarui: 21 Agustus 2024   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi mengelola keuangan. (Dok via kompas.com)

Ada peribahasa: 'Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian' yang artinya: 'Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian'. 

Dari peribahasa itu tersirat bahwa sebaiknya menunda keinginan/ kesenangan yang tidak perlu guna mencapai kenikmatan atau tujuan di masa yang akan datang. B

erhemat bukan berarti pelit, melainkan berhemat dalam penggunaan sumber daya keuangan untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak saja dan menekan sebanyak mungkin keinginan yang bersifat konsumtif/ tidak perlu.

Kalangan muda saat ini banyak yang bergaya hidup hedon, ingin dipandang 'wah' oleh orang lain alias butuh validasi eksternal. Sehingga kebanyakan dari kalangan muda.

Walaupun mempunyai penghasilan diatas rata-rata, hanya sedikit yang memiliki aset baik berupa dana darurat, investasi, tabungan dan lainnya. Sebagian besar penghasilannya habis untuk memenuhi gaya hidup hedonnya. 

Apa yang dimaksud dengan kebebasan finansial?

Dikutip dari Wikipedia, kebebasan finansial adalah suatu keadaan dimana seorang individu atau rumah tangga yang telah mengumpulkan sumber daya keuangan yang cukup untuk memenuhi biaya hidupnya tanpa harus bergantung pada pekerjaan aktif untuk mendapatkan uang untuk mempertahankan gaya hidupnya. 

Sumber daya keuangan yang dimaksud atau aset bisa berbentuk investasi, passive income, warisan harta dan benda, dana pensiun dan lain sebagainya. Aset-aset inilah yang akan membuat seseorang mencapai kebebasan finansial.

Mengapa kebebasan finansial itu penting?

Kebebasan finansial menjadi penting karena hal ini merupakan keahlian/ skill yang harus dilatih sejak dini. Khususnya kalangan muda harus diberikan pemahaman bahwa merencanakan masa depan adalah sangat penting sehingga tidak merepotkan keluarga maupun orang lain.

Jika seseorang sudah mencapai tahap kebebasan finansial, maka aset yang bekerja untuknya. Orang tersebut dapat memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang lebih bernilai baginya, seperti mempererat hubungan antar anggota keluarga, mengejar cita-cita, menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain dan dalam skala yang lebih besar, bisa ikut menggerakkan perekonomian bangsa.

Siapa saja yang bisa mendapatkan kebebasan finansial?

Sebetulnya, siapapun dapat mencapai kebebasan finansial. Entah seseorang yang berpendapatan rendah maupun tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline