Lihat ke Halaman Asli

Ramadhan di Putra Jaya: Sholat Jumat di Masjid Berarsitektur Timur Tengah dan Melayu

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_125362" align="alignnone" width="640" caption="Masjid Putra dari Kejauhan"][/caption]

Sehabis melawat ke berbagai tempat di Putra Jaya, Ibukota pemerintahan negara Malaysia yang baru ini, ternyata waktu sudah hampir menunjukan pukul 13. Dan waktu sholat akan masuk sekitar pukul 13.30. Kebetulan hari itu hari Jumat. Karena itu kami segera memandu kendaraan kami menuju kawasanJabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM), Pusat Pentadbiran Kerajaan Persekutuan . Memang di kawasan ini lah terdapat Masjid Putra, yang pada saat ini merupakan salah satu masjid terbesar dan terindah di Malaysia.

Karena lokasinya tepat di tepi danau buatan yang dibangun mengelilingi Putrajaya. Masjid ini dari kejauhan tampak seperti terapung dan menimbulkan bayang-bayang yang indah di air danau. Ketika kendaraan kami tiba di depan masjid, sudah banyak sekali kendaraan yang parkir, sehingga kami harus memarkir kendaraan cukup jauh dari pintu gerbang utama. Di depan masjid ini terdapat lapangan luas berupa semacam plaza yang dilengkapi dengan banyak tiang bendera. Selain bendera Malaysia juga dikibarkan bendera-bendera dari seluruh negara bagian Federasi Malaysia.

Masjid yang indah dan memukau ini dibangun pemerintah federal Malaysia sebagai fasilitas umum untuk kelengkapan bagi kota pusat pemerintahan baru Malaysia di Putrajaya. Selain itu ada satu lagi masjid yang juga besar dan indah di Putra Jaya,????Karena keindahannya maka ia menjadi salah satu ikon dari sekian banyak gedung gedung megah di Putrajaya. Nama Putra diambil dari nama Mantan Perdana Menteri Malaysia pertama, Almarhum Tunku Abdul Rahman Putra Al Haj.

[caption id="attachment_125363" align="alignnone" width="640" caption="Salah Satu Pintu Masjid"][/caption]

Sejarah Pembangunan Masjid Putra, Putrajaya

Sesuai dengan rencana perpindahan ibukota pemerintahan Malaysia ke Putra Jaya, maka direncanakan juga dibangunMasjid putri sebagai kelengkapan ibukota negara. Masjid ini mulai dibangun pada bulan Juni 1997, dan akhirnya selesai dikerjakan dua tahun kemudian .

[caption id="attachment_125364" align="alignnone" width="375" caption="Interiror Masjid dari www.creativemuslims.com"][/caption]

Perpaduan Arsitektur Timur Tengah dan Melayu

Masjid yang memiliki perpaduan antara arsitektur timur tengah dan arsitektur tradisional Melayu ini dibangun di dengan luas mencapai lebih dari 1.37 hektar, dihitung dari sejak pintu masuk utama masjid hingga bangunan masjid nya sendiri. Dari kejauhan tampak jelas kubah dan menara yang terpisah dari bangunan utama masjid. Yang menjadi cirri khas adalah oramen bernuansa melayu yang menghiasi eksrerior maupun interior masjid ini.

Setelah memarkir kendaraan, kami segera berjalan menuju ke masjid. Sudah cukup banyak jamaah yang berdatangan dan kami segera menuju tempat wudhu. Setelah selesai wudhu kami segera menuju banguan utama.

Karena dibangun pada akhir abad ke 20, maka cirri modern yang mengutamakan fungsi menjadi cirri khas Masjid Putra. Ruang sholat utama di lantai dasar tampak minimalis dan kelihatan lega karena tanpa sekat . Hanya ada 12 tiang utama di ruang yang mampu menampung 8000 jemaah laki laki Untuk jemaah wanita disediakan ruang sholat lantai 1 dengan kapasitas 2000 jemaah.

Sebagian besar jemaah adalah pegawai atau kaki tangan kerajaan. Mereka kebanyakan memakai pakaian tradisional Melayu berwarna-wanri dengan sarung yang dililitkan dipinggang. Tampak juga beberapa orang Indonesia yang memakai sarung seperti di Indonesia.

Khotbah jumat disampaikan dalam bahasa melayu dan lebih banyak membahas tentang kehidupan dan maslaah sehari-hari yang dihadapi bangsa Malaysia. Siang itu yang dibahas adalah bahaya dadah atau narkoba bagi kaum muda. Judul khotbah adalah “Dadah Menggugat Kedaulatan Bangsa”. Yangmenarik semua materi khotbah jumat ini akan disimpan dalam arsip dan dapat dilihat di website masjid dan ternyata dituils dengan huruf jawi. Yaitu bahasa melayu menggunakan huruf arab.

Sholat berlangsung lancar dan setelah selesai para jemaah pun mulai berangsur-angsur meninggalkan ruangan masjid. Sementara saya menunggu agak lama sehingga ruangan masjid menjadi sepi dan kita leluasa mengambil gambar interior masjid yang indah.

Taman, Kantin dan Perpustakaan

Setelah selesai sholat, kami segera menuju kantin yang ada di dalam kompleks Masjid Putra ini. Kantinnya cukup luas dan megah dengan pilihan makanan yang cukup beragam baik makanan Malaysia dan juga makanan Internasional dengan harga cukup ekonomis.

Selain itu pemandangan dari dalam kantin kita juga dapat menikmati pemandangan danau dan jembatan Putra jaya yang indah dan juga megah. Setelah makan kami berkeliling sebentar dan juga sempat melihat Perpustakaan Masjid. Sayang perpustakaan ini tutup setiap hari Jumat sehingga kami tidak bisa masuk ke dalamnya.

Karena itu kami segera keluar masjid, dan melihat-lihat di sekitar bangunan utama. Banyak terdapt taman tamanyang indah dimana kita dapat bersantai. Sayang cuaca siang itu sangat panas sehingga akhirnya kami pun segera kembali ke kendaraan dan memutuskan untuk meninggalkan masjid.

Kembali ke KL Sentral dengan naik KLIA Transir

Dengan hati yang gembira kami kembali ke Kuala Lumpur dengan bertambahnya suatu pengalaman sholat jumat di sebuah masjid yang megah dan indah di ibukota Putra Jaya. Kami harus kembali ke Kuala Lumpur dengan menggunakan Kereta Api karena teman yang mengantarkan kami masih harus menyelesaikan beberapa urusan di Putra Jaya siang ini.

Kami cukup diantar ke Stasion KLIA Transit dan kemudia naik kereta menuju KL Sentral. Sebenarnya kalau bukan hari Jumat ada bus jalur wisata yang mengantar wisatawan ketempat-tempat menarik di Putra Jaya . Kalau hari jumat hanya ada shuttle bis dari dan stasiun. Demikian info yang saya dapatkan dari teman kami yang sudah lebih lima tahun tinggal di malaysia.

(Telkomsel Ramadhanku)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline