Lihat ke Halaman Asli

Workshop Jadi Arena Curhat

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1339553581651845885

[caption id="attachment_194358" align="aligncenter" width="600" caption="dokumen pribadi"][/caption] Workshop Bantuan Sosial Komite Sekolah tahun 2012 yang berlangsung dua hari ini mestinya, sesuai dengan materi yang telah diagendakan. Yakni perihal penggunaan dana stimulan yang dimanfaatkan untuk kepentingan sekolah melalui komite. Sosialisasi Peraturan Pemerintah RI no. 17 tahun 2010 mestinya menjadi bahasan utama. Adapun tentang pembuatan proposal, laporan keuangan hanyalah segi teknis, yang apabila diberi contoh, saya yakin komite sekolah sudah bisa membuatnya.

Hari kedua workshop, saya ikuti dengan rasa terkantuk-kantuk. Karena masalah keuangan dan perpajakan sebenarnya hamper sama saja. Materi itu telah saya dapatkan pada waktu pelatihan BOS. Namun bagi yang belum pernah mengikuti, akan merasa kesulitan. Apalagi yang terkait dengan hitungan dengan memakai persen, yang pada akhirnya akan menemui bilangan pecahan.

Drs. Suparlan, M.Ed. yang menyampaikan materi dengan baik pembuatan proposal sampai dengan pelaporannya. Saat sesi tanya jawab tiba, barulah bermunculan curhat yang disampaikan peserta. Ma aklum, karena apa yang telah digariskan oleh pemerintah lengkap denga petunjuk teknis, ternyata di lapangan ditemui kendala. Anehnya, meskipun sama-sama sekolah SD di kabupaten yang sama, ternyata memiliki persoalan mendasar yang berbeda. Padahal masih dalam satu wilayah dalam dinas yang sama, kebudayaannya juga sama, tradisi kehidupan masyarakat tidak jauh berbeda.

Itulah kegunaan workshop. Dari atas mempunyai beritikad sosialisasi, yang bawah melaporkan temuan di masyarakat. Diakui oleh pak Parlan yang lahir di Treanggalek pada tahun 1949 dan pernah menjabat PPPG Matematika di Yogyakarta, bahwa laporan dari komite sangat bermanfaat untuk pembenahan peraturan dan petunjuk pelaksanaannya. Saya pikir pembaca mengetahui kondisi pendidikan di lingkungannya. Di perkotaan, pedesaan atau perbatasan, esensinya sama meskipun secara teknisnya berbeda.

Wacana perkembangan sekolah yang saya dapatkan pun semakin beragam. Saya merasa senang, karena selama yang telah saya lakukan bersama teman-teman di sekolah tidak terlalu tertinggal. Bahkan dari beberapa segi memiliki keunggulan. Inilah sharing yang saya dapatkan selama mengikuti worshop.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline