[caption id="attachment_185646" align="aligncenter" width="447" caption="dokumen pribadi"][/caption]
Beberapa bulan sebelum pelaksanaan ujian nasional, saya menyempatkan diri untuk sharing dengan sahabat saya yang juga seorang psikolog. Saya memang sengaja mengajak dia untuk membantu siswa yang saya asuh, dengan harapan memberi kobaran semangat atau meningkatkan motivasi dalam belajar.
Karena belum ada waktu yang tepat untuk berjumpa, maka dia mengirim e-mail yang berisi tentang cara meningkatkan motivasi. Surat selengkapnya sebagai berikut :
HAL-HAL YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA
Oleh : Annisaa Miranty
1.Memberikan pemahaman kepada siswa mengapa mereka perlu lulus UNAS dengan nilai bagus. Sebisa mungkin hal ini dikaitkan dengan kepentingan siswa, bukan sekedar kepentingan guru dan orangtua sehingga siswa merasa lebih bertanggungjawab untuk mencapainya. Misalnya lulus UNAS dengan nilai bagus itu penting agar bisa dapat sekolah yang baik dan kesuksesan anak sendiri.
2. Melakukan pendekatan kepada siswa untuk mengetahui hambatan belajar mereka dan hal-hal apa saja yang menyebabkan mereka merasa malas/tidak termotivasi sehingga bisa didapatkan solusi yang tepat dan melibatkan orangtua maupun guru. Misalnya waktu dan kondisi belajar di rumah, kesulitan pada suatu mata pelajaran tertentu dll. Selain dengan diskusi/ tatap muka dengan siswa, hal ini juga bisa ditelusur dengan menggunakan angket. Pertemuan dengan orangtua siswa juga dapat dilakukan untuk memahami masalah dari dua sisi, yaitu dari sudut pandang anak dan orangtua.
3. Mengajak siswa untuk memikirkan masa depan dan cita-citanya, memotivasi dan mengajarkan bagaimana cara untuk dapat mencapai cita-citanya tersebut. Biasanya ini disajikan dalam bentuk AMT (Achievement Motivation Training).
4. Adanya AMT lanjutan yaitu pemberian materi tentang keterampilan manajemen waktu dimana siswa diminta untuk menuliskan hal-hal apa saja yang akan dia lakukan untuk mencapai cita-citanya (dimulai dari target pribadi untuk lulus UNAS), dan bagaimana siswa menerjemahkan cita-cita tersebut ke dalam pengaturan kegiatan sehari-hari. Jadwal ini dibuat sendiri oleh siswa, bukan oleh orangtua. Kemudian setiap pekan guru dapat mengevaluasi sejauhmana siswa mengaplikasikan jadwalnya tersebut dan apa saja kendalanya.
Catatan : sebenarnya secara lengkap AMT terdiri dari beberapa materi, yaitu :
a. Pengenalan diri, materi ini meliputi pengenalan potensi baik itu kelebihan maupun kekurangan diri (biasanya dengan menggunakan analisis SWOT) serta pengenalan impian/cita-cita.
b. Untuk materi pengenalan impian/cita-cita, siswa diajak untuk menyelami bagaimana cara membuat cita-cita yang baik dan realistis.
c. Materi biasanya dilanjutkan dengan materi bagaimana cara untuk meraih cita-cita tersebut yaitu dengan memberikan keterampilan manajemen waktu.
d. Materi terakhir biasanya berupa penegasan bahwa bagaimanapun keadaan kita, jika kita punya niat dan mau berusaha, insya Allah hal sesulit apapun bisa kita capai.
5. Mengadakan forum dengan siswa tentang rencana mereka setelah lulus SMP. Disini siswa digali aspirasinya tentang SMA mana yang mereka inginkan dan apa alasannya, selanjutnya wali kelas/ nara sumber dapat mengarahkan tentang pemilihan SMA yang baik dan urgensinya.
6. Mengadakan sharing dengan mengundang narasumber mantan siswa atau alumni atau siswa berprestasi untuk bercerita mengapa sukses UNAS itu penting dan bagaimana cara mencapainya. Hal ini diharapkan dapat dijadikan contoh dan memotivasi siswa.
Surat ini sudah saya perbanyak dan saya kirimkan kepada orangtua siswa, agar dibaca dengan seksama. Saya menginginkan agar surat ini dibahas dalam sebuah pertemuan dengan orangtua. Waktu dan tempat sudah saya tentukan. Alhamdulillah mayoritas mereka hadir. Saya tidak ingin semua poin dilaksanakan. Gambaran saya, ada satu atau dua poin saja yang disetujui. Karena kebetulan, teman saya juga siap untuk mendampingi dan rela untuk membantu.
Namun, ternyata tidak semua orangtua setuju. Yang mereka inginkan adalah bagaimana bisa mengerjakan soal dengan benar. Dan yang penting lulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H