[caption id="attachment_185679" align="aligncenter" width="608" caption="dokumen pribadi"][/caption] Tanggal 25 November merupakan hari guru. Besok, kelahiran organisasi guru diperingati oleh segenap pimpinan dan anggotanya. Di Yogyakarta sendiri, dalam kalender pendidikan, tanggal 25 november diberi tanda, sebagai hari libur untuk semua jenjang sekolah. Untuk memperingati hari guru, ada baiknya saya mengenalkan organisasi guru menurut data yang saya ketahui. Saat ini ada 4 buah organisasi guru, baik yang diakui oleh pemerintah maupun yang tidak diakui. Mereka diakui karena memiliki ijin pendirian. Keempat organisasi guru itu memiliki visi yang sama yaitu memperjuangkan nasib guru. Jadi, hingga kini, nasib guru diperhatikan oleh organisasi guru. Kalau Anda sebagai guru, merasa belum diperhatikan, berarti oraganisasi itu belum membumi, atau Anda sendiri yang memang belum bergabung. Mereka juga sepakat memperjuangkan peningkatan kualitas guru. Organisasi adalah sebagai alat perjuangan untuk mencapai visi dan misi atau lebih tepatnya adalah mencapai cita-cita. Bila cita-citanya belum tercapai, maka berorganisasi itu masih perlu, bahkan harus lebih ditumbuh kembangkan lagi. Berorganisasi dilindungi oleh undang-undang. Melalui beroraganisasi, guru akan terus mempertahankan eksistensinya. Bagi guru yang senang berorganisasi dan memiliki itikad baik untuk memperjuangkan visi dan misinya, tidak salah untuk memasuki salah satu organisasi guru dibawah ini : 1. PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) PGRI adalah organisasi tertua yang mewadahi profesi guru di Indonesia. Berdiri pada tanggal 25 November 1945. Organisasi ini telah merasakan saat berdirinya republik ini, turut serta dalam perjuangan mempertahankan Negara dari rongrongan Partai Komunis Indonesia (PKI), merasakan masa orde lama, sampai ikut membesarkan pemerintah orde baru. Sekarang, disebut-sebut juga sebagai pundi-pundi suara untuk memepertahankan pemerintahan hasil reformasi. PGRI ini mengusung visi : " Terwujudnya organisasi mandiri dan dinamis yang dicintai anggotanya, disegani mitra, dan diakui perannya oleh masyarakat". Hanya saja sampai saat ini, PGRI masih belum bisa melepas dari genggaman pemerintah. Keduanya bersimbiose mutualisme. Saling menguntungkan. Namun demikian, kegiatan yang disemarakkan oleh PGRI telah banyak dinikmati oleh kalangan guru. 2. IGI (Ikatan Guru Indonesia ) Ikatan Guru Indonesia (IGI) juga organisasi resmi. IGI adalah organisasi profesi guru yang diakui oleh pemerintah. Mempunyai kelengkapan organisasi seperti : AD/ART, program kerja, pengurus dll. IGI memiliki visi "memperjuangkan mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru Indonesia, serta turut secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa. Proses lahirnya IGI bukan untuk menandingi keberadaan PGRI. Dibandingkan dengan PGRI, umur IGI masih sangat muda. Namun kehadirannya sudah tampak dirasakan oleh sebagian guru. Lewat beberapa seminar, loka karya, pelatihan, kursus dll. Banyaknya anggota masih kalah jauh dengan PGRI yang sudah malang melintang melintas zaman. 3. FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) FGII adalah organisasi profesi guru dan/atau serikat pekerja profesi guru yang bersifat terbuka, independen, dan non Partai Politik. Data yang saya peroleh, oraganisasi ini dipimpin oleh Suparman. Tujuannya adalah terwujudnya guru profesional yang mampu mendorong sistem pendidikan demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. FGII ini sebenarnya gabungan dari beberapa organisasi guru. Pada tanggal 17 Januari 2002 FGII ini lahir, tepatnya di Tugu Proklamasi Jakarta. 4. FSGI (Federasi Serikat Guru Indonesia) FSGI lahir sebagai akibat dari persoalan pendidikan di Indonesia yang jalan di tempat. Ade Irawan dari Koalisi Pendidik Indonesia Corrption Watch (ICW) sebagai penggagas lahirnya organisasi ini. Lahir pada tanggal 23 Januari 2011 dan dipimpin oleh Retno Listyarti. Memang masih sangat muda. Kebijakan yang sangat keras menohok pemerintah adalah tentang ujian nasional dan BOS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H