Lihat ke Halaman Asli

Lagu Cinta Terbaik

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_110346" align="alignleft" width="150" caption="ega4ever.blogspot.com"][/caption] Saat saya masih kecil, saya paling suka mendengarkan acara tangga lagu di radio. Saya ingat betul lagu “Lagu Untuk Sebuah Nama” yang dinyanyikan oleh Ebiet G Ade demikian lama bertengger dipuncak. Saya tak ingat benar berapa minggu lagi itu sebagai pemuncak. Kalau tidak salah sampai 14 minggu – 3 bulan. Saingan terdekat adalah lagunya “Jangan Sakiti Hatinya” yang dipopulerkan Iis Sugianto.

Lagu lama, seputar tahun 70 – 80 an, hingga sekarang masih menjadi favorit bagi penggemar. Lirik lagunya sederhana, irama lagunya juga sederhana, tapi penyanyinya punya karakter yang kuat. Penyanyi yang masuk ke dapur rekaman, memang telah diseleksi dengan ketat. Musisi tak akan membiarkan seorang calon penyanyi yang berangkat dari suara biasa-biasa saja. Boleh dikatakan bahwa penyanyi masuk dalam lorong bakat alam, bergulat di ranah alam.

Lagu Untuk Sebuah Nama yang menjadi sound track film “Arjuna Mencari Cinta”, yang diperankan oleh Herman Felani sempat memicu perdebatan. Penggemar wayang tak rela bila Arjuna (tokoh pewayangan) dijadikan sebuah judul film yang diembel-embeli dengan mencari cinta. Seakan-akan bahwa Arjuna itu adalah Don Juan.

Beberapa tahun terakhir ini saya baru mengerti bahwa Lagu Untuk Sebuah Nama adalah lagu yang realistis. Inilah lagu cinta yang terbaik menurut versi saya. Ini bukanlah pengalaman pribadi, tapi saya lagu yang saya pahami lewat liriknya. Bahwa cinta tak harus bertemu, sekalipun hanya lewat bayangannya.

Lagu Untuk Sebuah Nama

Mengapa jiwaku mesti bergetar Sedang musikpun manis kudengar Mungkin karena kulihat lagi Lentik bulu matamu Bibirmu dan rambutmu yang kau biarkan Jatuh berderai di keningmu Makin mengajakku terpana Kau goreskan gita cinta Mengapa aku mesti duduk disini Sedang kau tepat didepanku Mestinya kau berdiri berjalan kedepanmu Kusapa dan kunikmati wajahmu Atau kuisyaratkan cinta Tapi semua tak kulakukan Kata orang cinta mesti berkorban Mengapa dadaku mesti bergoncang Bila kusebutkan namamu Sedang kau diciptakan bukanlah untukku Itu pasti tapi aku tak mau perduli Sebab cinta bukan mesti bersatu Biar kucumbui bayanganmu Dan kusandarkan harapanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline