[caption id="attachment_88626" align="aligncenter" width="600" caption="media.kompasiana.com"][/caption] Sabtu 31 Juli 2010 bertempat di Aula Telkom Cabang Yogyakarta saya dan rekan-rekan kompasioner melakukan kopdar yang diberi label Kompasiana Modis. Acara yang dipandu oleh Mas Is menghadirkan nara sumber DR Anggito Abimanyu. Saat itu sedang hangat-hangatnya seputar isu pengunduran diri beliau dari jabatannya sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal di bawah Departemen Keuangan.
Kesempatan ini tak disia-siakan oleh kompasioner mengingat kapasitas beliau dan tentu saja bisa bertatap muka secara langsung dengan beliau.
Sekalipun acara Kompasiana Modis ini adalah sebagai ajang untuk jumpa darat sesama kompasioner, penyelenggara juga berharap ada masukan dari kompasioner Yogyakarta dan sekitarnya tentang menu kompasiana, namun obrolan lebih kental mengarah pada keputusan Pak Anggito yang mundur dari jabatan. Wal hasil nuansa pembicaraan politiknya lebih hangat.
Fungsi penyelenggaraan kopdar adalah sharing, berbagi, dan menimba ilmu. Tepat kiranya kompasiana menghadirkan Bapak Anggito. Dari beliaulah kompasioner dapat memperoleh hasil.
Pertama bahwa sesungguhnya beliau adalah orang yang suka nge-band. 25 tahun yang lalu, demikian pengakuannya, sebagai anak muda yang demen sekali nge-band. Jiwa seni musik sudah mendarah daging. Terbukti, Ia sempat bimbang saat harus memilih perguruan tinggi. Keinginan nurani lebih membimbing ke jurusan seni musik. Kemauan keluarga lebih condong untuk menjadi ilmuwan.
Keputusan yang diambil oleh pihak keluarga cukup beralasan, mengingat bidang seni saat itu belum menjanjikan finansial. Lingkungan juga lebih menghargai seseorang yang menjadi ekonom, insinyur, dosen, daripada seorang seniman.
Kedua mengkader anak muda. Sosok Anggito Abimanyu adalah produk pendidikan 15 – 20 tahun yang lalu. Hasil pendidikan tahun 80-90 an dapat dilihat saat ini. Produk pendidikan tahun lalu bisa kita rasakan sekarang. Termasuk saya sendiri. Bila pendidikan saat itu dapat menciptakan figur seperti Pak Anggito, padahal lembaga pendidikan masih serba terbatas, komunikasi belum secanggih sekarang apalagi internet, maka hasil pendidikan saat ini, untuk 10 - 15 tahun kedepan mestinya melebihi kapasitas beliau. Inilah yang menjadi obsesi beliau. Dengan waktu mengajar yang lebih longgar, tidak mustahil cita-citanya dapat terwujud.
Apa yang beliau tanam pada mahasiswanya sebenarnya tidaklah begitu berat. Ia tidak merekomendasikan harus menguasai buku-buku begawan ekonomi kelas dunia dunia, menghafal rumus moneter, memahami filsafat, sosiologi dll. Ia hanya membenamkan bagaimana berperilaku sebagai manusia sesungguhnya. Berpakaian yang rapi, bertutur kata yang sopan, selalu berdoa sebelum menjalankan aktifitas.
Senin 7 Februari 2011 yang akan datang, seperti yang sudah direncanakan oleh admin, kompasiana akan menyelenggarakan kopdar lagi yang diberi label Kompasiana Gathering di Jogja. Isinya saya kira tidak jauh berbeda. Hanya kali ini kompasiana kerja bareng dengan axioo, sebuah perusahaan yang memproduksi komputer jinjing.
[caption id="attachment_88628" align="alignleft" width="150" caption="notebookcheck.net"]
[/caption]
Kita tunggu, apakah benar kompasiana menjadi rumah sehat? apakah benar kompasiana menjadi ajang sharing? ataukah kompasiana hanya sebagai alat untuk mempromosikan produk-produk tertentu.
Bagi yang demen dengan perkembangan teknologi komputer saatnya untuk mengikuti acara ini. Axio akan membedah tuntas notebook pertama dengan menggunakan intel core i7. Teknologi terbaru. Apa kelebihan dari pemakaian core i7? Performa apa yang dapat kita rasakan dari processor inter terbari itu. Yang suka gadget jangan sampai ketinggalan. Karena acara ini bersamaan dengan pameran komputer yang digelar di Jogja Expo Center (JEC).
Disaat kompasioner lain yang merindukan kehadiran rumah sehat di wilayahnya, hanya butuh enam bulan kompasiana berlabuh di Yogyakarta lagi. Saat kompasioner merengek-rengek minta jatah untuk menjadi tuan rumah, Yogyakarta kembali disambangi. Yogyakarta memang Istimewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H