[caption id="attachment_324848" align="aligncenter" width="300" caption="koleksi pribadi"][/caption]
Dalam berbagai kesempatan, bahkan merupakan agenda rutin, penelitian remaja menjadi skala prioritas dari Departemen Pendidikan Nasional. Memang agak terseok-seok kalau harus mengejar pendidikan dengan Negara sebelah. Penelitian di Indonesia masih cukup rendah. Padahal ada pepatah yang mengatakan, bila penelitian merupakan salah indikator untuk mengetahui maju dan tidaknya sebuah Negara. Jargon ini bukan isapan jempol, tapi benar adanya.
Penelitian bukan barang takhayul yang tingkat kebenarannya dibangun dari isu dan dogma.Alat yang dipakai penelitian juga bukan berupa klembak, menyan yang dibakar disertai dengan berbagai macam bunga. Disuapi dengan mantra.
Penelitian diukur dengan instrument tertentu, yang kebenarannya telah diakui oleh asas-asas ilmiah. Ukuran ilmiah juga bukan atas dugaan atau sesuai keinginan sendiri. Ilmiah dapat diukur karena dibuat atas dasar ilmu, dan kesepakatan.
Harus diingat bahwa kesepakatan disini sifatnya bukan statis, melainkan dinamis. Maka ukurannya adalah kekinian. Begitu ditemukan yang baru, maka otomatis formula lama menjadi gugur. Oleh karenannya sangat penting untuk selalu mengikuti perkembangan.
Tidak sedikit penelitian dilakukan oleh seseorang yang secara akademik tidak unggul. Mereka melakukan penelitian justru datang dari siswa yang memiliki nilai akadrmik biasa saja. Tapi sangat peduli dengan lingkungan. Mereka merasa resah dengan kejadian-kejadian yang dianggap biasa oleh orang biasa.
Orang kreatif, lain dari yang lain.. Orang kreatif memiliki aktifitas yang dianggap aneh oleh kebanyak orang. Orang kreatif justru dapat menemukan kejadian-kejadian yang tidak terduga sebelumnya. Tindakan penelitian butuh orang kreatif. Kreatif dapat digerakkan melalui simpul-simpul psikologi. Dapat dipelajari dan dipraktekkan
Karenanya penelitian biasanya hanya dimiliki oleh orang yang kreatif dan bermotivasi tinggi. Motivasi menjadi sumbu utama untuk memanfaatkan panca indera yang dimiliki oleh seseorang untuk menjawab pertanyaan yang dianggap tidak memuaskan. Baginya lingkungan merupaka misteri yang mesti diungkap dengan metode ilmiah. Alam dan isinya seakan sumber pengetahuan yang belum pernah diungkap selama ini.
Penelitian juga membutuhkan orang yang memiliki sifat berbagi. Karena dengan penelitian, orang lain dapat merasakan manfaatnya. Orang yang memberi sebagian ilmu pengetahuan kepada orang lain, biasanya memiliki sifat pemurah yang merujuk pada kasih sayang Tuhan.
Dari sikap dasar inilah, sangat tepat apabila penelitian hendaknya mulai diperkenalkan pada usia muda. Karena dengan umur yang relatif muda, memiliki banyak kesempatan untuk melakukan uji coba. Penanaman karakter yang mengedepankan "jangan percaya sebelum dicoba" juga sangat baik untuk menumbuhkan mental tahan banting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI