Lihat ke Halaman Asli

Psikopat Belum Tentu Bisa Disembuhkan

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saya tidak begitu kaget bila Ahmad Iman Alhafitd dan Assyifa Ramadhani mampu menjadi algojo untuk kematian Ade Sara Anggelina S. Sebab peristiwa serupa yang lebih ganas dan sadis telah terjadi sebelumnya. Kejadian ini akan terus akan berlangsung dengan cara dan model yang berbeda. Kalau harus menarik garis lurus akan tampak garis korelasi.

Kemarin, pada saat membaca peristiwa pembunuhan antar teman tersebut, pada waktu yang sama pula, terjadi pembunuhan. Seorang anak yang dibantu oleh suaminya harus menjadi penebas nyawa yang tidak lain adalah kedua orang tuanya sendiri. Dalihnya warisan. Dalam berbagai peristiwa, rebutan warisan terkadang memang harus berujung pada kematian. Semestinya peninggalan orang tua merupakan berkah. Hanya orang yang serakah, warisan harus berakhir pertumpahan darah. Pembunuhan biasa atau melalui ilmu guna-guna. Dukun berbicara. Peristiwa pembunuhan semacam ini, sekarang intervalnya bukan bulan atau minggu. Tetapi berdasarkan perhitungan hari atau bahkan jam.

Menurut informasi yang dapat digali, Syifa yang sudah tidak punya perasaan lagi tega membunuh Sara karena cemburu. Ia cemburu karena Sara merupakan mantan pacarnya Hafitd. Diperkirakan sara akan jatuh dalam pelukan Hafid lagi. Theklek kecemplung kalen. Timbang golek aluwung balen (dari pada nyari, lebih baik balikan). Kata mutiara setengah banyolan istilah jawa. Syifa mungkin menghayati betul kata mutiara itu. Apapun alasannya, cemburu, iri, dendam adalah pangkalnya. Sejak dari nabi Adam sifat itu selalu menyertai manusia.

Di media sosial orang ramai membicarakan. Lebih banyak yang mengumpat dari pada memberi solusi. Memang masyarakat lebih mudah terbuai emosi dari pada mengedepankan nalar. Masyarakat yang sedang dibangun sebagai bangsa pendendam. Rakyat yang miskin harta dan miskin rasa. Masyarakat yang hanya sekumpulan psikopat. Inilah gambaran yang diperbincangkan di media sosial.

Saya jadi ingat film " silent of the lamb ". Film lama. Sekitar tahun 90an yang wajib ditonton menurut saya. Anthony Hopkins berperan sebagai Hannibal Lecter, seorang doktor yang jenius tapi sebagai seorang pembunuh yang keji. Kepolisian setempat tidak mampu lagi membendung kebengisan sang Hannibal. Sampai kemudian muncul Clarice Starling sang polisi jenius, yang diperankan oleh Jodie Foster

Kelainan jiwa yang hingga kini belum dipastikan penyebabnya. Psikopat belum bisa dipastikan bisa disembuhkan ataupun tidak. Seorang ahli mengamati bahwa psikopat bukan hanya tidak menyembuhkan tapi malah justru memperparah gejalanya. Artinya bahwa, menangani orang yang diduga psikopat harus ekstra hati-hati. Alih-alih bermaksud menyembuhkan. Yang didapat justru pasien lebih lihai dari perangai sebelumnya.

Tieneke memperkirakan penyebab psikopat disebabkan karena salah asuh. Oleh karenanya kita wajib waspada pada anak yang pemarah, suka berkelahi dan melawan, melanggar aturan, merusak dan bengis terhadap hewan serta anak yang lebih kecil.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline