Lihat ke Halaman Asli

Dampak Bimbingan Konseling Efektif

Diperbarui: 7 Maret 2017   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dengan menyebut nama Allah subhanahu wata'ala yang maha pengasih lagi maha penyayang dan sholawat serta salam kita curahkan kepada baginda rosulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Perlu kita ketahui dari tulisan sebelumnya bahwasanya bimbingan konseling yang ideal bagi seseorang adalah jujur, bertanggung jawab, kecerdasan dan menyampaikan kebaikan. Jika seseorang memiliki sifat tersebut maka seseorang akan memperolah efek atau dampak dari pribadi yang di milikinya.

Dampak secara psikis bagi seseorang setelah mendapat bimbingan konseling ideal adalah. Seseorang akan tenang dalam menjalankan kehidupannya baik dalam keadaan sempit ataupun dalam keadaan lapang karena merasa dirinya benar dan tidak  merasa bersalah atas apa yang telah diperbuatnya.  Dan tidak akan bingung atau gundah selama 4 sifat itu di terapkan walaupun akan ada sebagian orang yang tidak menyukainya dan orang tersebut akan kokoh dalam pendiriannya (insyaallah).

Dampak terhadap lingkungan yang orang tersebut tinggali yakni perhatian dari masyarakat sekitar . Baik dari orang yang senang akan orang tersebut dan juga orang yang tidak senang dengan orang tersebut. Namun orang yang tidak senang terhadap orang yang memiliki keperibadian ideal hanya sedikit. Maka orang tersebut akan mendapat tempat di masyarakat sehingga di percaya oleh masyarakat Untuk melaksanakan kepentingan masyarakat secara umum seperti pemimpin di daerah tersebut menyelesaikan permasalahan menjadi rujukan untuk meminta pendapat hingga di percaya untuk menitipkan barang berharga milik orang lain

Wujud yang mulia di muka bumi ini adalah jenis manusia,  dan yang paling mulia dari anggota badan manuSia adalah hatinya dan akalnya sedangkan guru (orang tua) sibuk menyempurnakan, meluhurkan, mensucikan dan mendorong hati agar mendekat kepada Allah subhanahu wata'ala. Maka mengajarkan ilmu karena ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala dan sebagai khalifah Allah subhanahu wata'ala kemudian dibukakan hati orang yang alimyang merupakan ciri khususnya,  dia seperti seorang peminjam Harta di dalam almarinya,  kemudian dia di beri izin agar menginfakannya kepada setiap orang yang membutuhkannya,  maka derajat manakah yang lebih tinggi daripada hamba yang menjadi Perantara antara Allah subhanahu wata'ala dengan hambanya dalam pendekatan dirinya kepada Allah subhanahu wata'ala dan dorongannya ke syurga sebagai tempat tinggal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline