Semua pasti melihat, selebrasi Mr. Presiden ketika peluit panjang dibunyikan pertanda pertandingan perdana allenatore Andrea Stramaccioni berbunyi. Kegembiraan itu menutup ketegangan 90 menit kala Inter menjamu tamunya, Genoa dalam lanjutan Serie A pekan ke 30 dengan kemenangan dramatis tuan rumah 5-4. Kasak kusuk akan keraguan terhadap kemampuan mantan pelatih tim Inter Primavera terjawab dengan kemenangan dalam debutnya. Dan Mr. Presiden meluapkan emosi positifnya di tribun penonton.
Stramala-begitu julukannya- ditunjuk manajemen yang dikomandoi Mr. Presiden menggantikan posisi Claudio Ranieri yang dipecat karena gagal membawa perubahan berarti pada Inter musim ini. Stramala ditunjuk karena ia sukses membawa Tim Primavera Inter menjuarai Liga Champions Eropa Primavera yang baru digelar tahun ini.
Berkat kemenangan itu, seluruh elemen di Inter mulai meyakini Inter akan sukses di bawah Stramala, khususnya pada sisa musim ini. Meskipun target masuk zona Liga Champions terasa berat, namun peluang memenangi 8 partai sisa diprediksi masih bisa dilakukan untuk minimal menghidupkan kembali gairah Juara Dunia dua musim lalu.
Berkat keyakinan yang bertubi-tubi ini, Stramala mulai dikait-kaitkan dengan eks pelatih yang sukses membawa Inter treble winner, Jose Mourinho. Dari gaya penampilan, dari cara berpakaian, dari kedekatan dengan pemain semua memiliki kemiripan dengan pelatih yang kini membesut Real Madrid.
Bahkan, dengan usia yang cukup muda, Stramala diyakini menjadi pelatih masa depan Inter. Dan dengan demikian, sedikit mengurangi rumor perekrutan pelatih berkualitas dunia musim panas mendatang. Pep Guardiola, Andre Villas Boas, Marcelo Bielsa, Laurent Blanc hingga Walter Mazzari disebut-sebut bakal menjadi pelatih Inter dan membawa Inter meraih kejayaan kembali mulai musim mendatang.
Namun, seyogyanya, kemenangan perdana ini tetap disikapi dengan rendah hati tanpa kegirangan berlebihan. Kemenangan 5-4 bukanlah kemenangan yang fantantis. Kebobolan 4 gol dan Julio Cesar yang mendapat kartu merah adalah cerminan bahwa Inter belum sembuh benar dari penyakitnya. Meskipun secara permainan, Internya Stramala cukup menjanjikan, akan tetapi secara kualitas tim masih belum solid.
Inilah PR terbesar Stramala dan Inter pada sisa musim ini. Yang dibutuhkan Inter dan Stramala saat ini bukan luapan emosi positif seperti yang ditunjukkan Mr. Presiden secara berlebihan. Namun, doa, dukungan dan harapan untuk setiap pertandingan sisa yang dibutuhkan. Tetap fokus dan konsentrasi menatap setiap partai. Bukan membuat kesimpulan bahwa Stramala cocok dipermanenkan.
So, KEEP CALM and FORZA INTER
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H