Lihat ke Halaman Asli

Afdhal Raihan

Mahasiswa/Universitas Andalas

Ruang Lingkup Botani Forensik dan Peran dalam Dunia Peradilan

Diperbarui: 17 Januari 2024   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kasprzyk,  2023)

Ditulis Oleh :Angga Kurnia Illahi (2010421009) Nurul Annisa (2010422021) Putri Annisa (2010423001) Muhammad Fadhil Akbar (2010423012) Afdhal Raihan (2010423013 )

Artikel ini dibuat sebagai tugas dari MK Biologi Forensik dibawah bimbingan Prof Dr. Syamsuardi

Tumbuhan menjadi sumber bukti biologis forensik yang sangat berguna dalam sistem peradilan. Setiap tanaman cenderung terpaku pada satu titik dan hadir di berbagai lokasi, memungkinkan pengumpulan berbagai bahan referensi. Teknologi modern membuka peluang analisis biologis dari tingkat makroskopis hingga mikroskopis, serta deteksi molekuler.

Sejarah Botani Forensik:

Penggunaan bukti ilmiah di pengadilan melalui bukti bahan botani dimulai pada akhir abad ke-19 oleh kriminolog Austria, Hans Gross, dan dilanjutkan oleh Locard pada tahun 1908. Namun, pengenalan bukti botani sebagai bukti ilmiah terjadi secara bertahap, dan standar sifat ilmiah dari bukti/teori diatur oleh Mahkamah Agung AS pada tahun 1993.

Botani Forensik dan Barang Bukti:

Botani forensik melibatkan berbagai disiplin ilmu terkait dengan tumbuhan dan jamur. Penggunaannya dalam ilmu forensik membutuhkan pemahaman mendalam tentang flora, biologi lingkungan, ekologi, fisiologi, geobotani, geografi, dan geomorfologi. Bukti tumbuhan dapat digunakan untuk menghubungkan tersangka dengan tempat kejadian, menentukan waktu dan tempat kejadian, serta membenarkan atau menyangkal alibi.

Identifikasi Tumbuhan:

Ahli botani harus memiliki kemampuan mengidentifikasi tumbuhan, dan teknologi pengurutan DNA telah membuka peluang baru dalam identifikasi spesies secara cepat dan akurat. Selain itu, bukti botani dapat berupa sisa-sisa tanaman seperti kulit pohon, biji, buah, serasah, dan kayu. Metode analisis melibatkan makromorfologi, mikromorfologi, analisis DNA, dan teknologi spektroskopi.

Sisa-Sisa Tanaman:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline