Pada akhirnya
Dengan sengaja atau tak sengaja
Di bulan yang sama
Mas Norman mengingatkanku
"Kalau mulai sesak dadamu
Kau sesaki lagi dengan rokok itu
Biar mereka berdua beradu di paru-paru
Menunggu siapa yang terlebih dahulu membunuhmu"
Pada akhirnya juga
Nikotin itu yang menenangkanku
Saat di mana aku harus berulang
Mengubur bakatku yang telah usang
Yang sering mereka sebut sebagai "pulang"
Dan kau tak perlu berjanji suatu saat akan kembali
Sebisa mungkin kepergianku juga sehening maling
Lebih mudah terucap tak perlu pamitan
Ketimbang kehilangan
Entahlah
Akupun tak bisa menentukan
Lebih kejam mana rokok atau kamu?
Jakarta, 12 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H