Lihat ke Halaman Asli

Media Massa Dewasa Ini, Masih Independenkah?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media Massa

[caption id="" align="aligncenter" width="292" caption="Media Massa"][/caption] Saya memulai tulisan ini dari sebuah pertanyaan kecil. Menurut anda, apakah media sekarang masih mengedepankan asas independen? Jka kita melihat media sekarang, apalagi di tahun politik seperti ini, media massa seperti tak henti-hentinya memberitakan berita mengenai politik. Mulai pagi siang malam, senin sampai minggu. Seolah tak bosan memberikan informasi kepada pemirsa setianya dirumah. Hal ini tidaklah menjadi sebuah masalah jikalah apa yang mereka beritakan memang benar adanya tanpa adanya campur tangan siapapun, alias independen terpercaya. Namun coba anda pikir kembali. Masihkah media massa sekarang seperti itu? 3 Menit untuk berpikir... Independensi media saat ini benar-benar hampir tidak ada. Independensi media dalam pemberitaan sudah kalah dengan rating, campur tangan pemilik media, dan tren. Kalah dengan Rating Rating, merupakan hitungan yang menyatakan seberapa populer sebuah acara (khusunya TV) di masyarakat. Terkadang berita yang sangat penting walaupun ratingnya rendah kalah dengan acara dengan isi yang sangat sedikit membangun. Info yang seharusnya menjadi hak masyarakat menjadi tak tersampaikan manakala info tersebut kalah dengan program lain yang lebih menarik dari sisi entertainment namun sama sekali tak berisi. Pengaruh Pemiliki Media Bahasan kali ini tanpa dijelaskan secara gamblang pasti sudah banyak yang tahu. Lihat sekarang pemilik media TV radio koran dan situs internet sangat 'manut' sekali dengan perintah pemiliknya. Meskipun samar-samar tapi sangatterlihat jelas. Seperti media M yang dimiliki oleh ketua umum partai N, lebih intens memberitakan partainya. Kelihatan sangat tidak berimbang dalam memberitakan partai yang lain yang notabene harus menjadi asas dari sebuah media massa, "Berimbang". Atau Media T dan N yang dimiliki capres A, yang tiap hari ada saja iklan si A. Entah di komersial break, maupun dalam kemasan beritapun masih kelihatan pencitraannya. Tren Tren, coba lihat saat J effect melanda seluruh negeri. Seperti setiap hari media membangga-banggakan si J ini, ya tentu minus media yang dimiliki oleh lawan dari J. Seperti tak ada tokoh lain, hanya J saja yang dibangga-banggakan. Padahal jika ditelisik lebih lanjut masih ada banyak tokoh yang tak kecipratan pemberitaan namun punya kinerja lebih handal. Media sekarang ini membuat saya malas melihat berita. Bagaimana dengan anda?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline