Lihat ke Halaman Asli

Aqiella Fadia Rizqi

Imperfect Zero Waste Fighter

Ngetrip Tipis-tipis ke Kota Transit, Gak Nyesel Bolos Kelas Kalau Tempatnya Gini!

Diperbarui: 10 November 2018   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Aku adalah orang yang kurang bisa menghargai diri --setidaknya begitu kata teman-temanku. Jika direnungkan, ada benarnya juga. Saat ini adalah tahun ketigaku tinggal dan kuliah di D.I. Yogyakarta, dan selama itu pula hidupku hanya berkutat di kampus-desa(tempatku menetap)-kampus-desa monoton! Itupun --bagiku sudah cukup membuatku mengeluh lelah karena terlalu padatnya kegiatanku. Jika ada waktu senggang/selo pasti aku gunakan untuk 'bertapa' do nothing dan tiba-tiba sudah ganti hari gitu :v --amat sangat unfaedah.

Kalau ke pantai atau tempat wisata, biasanya karena ada acara dan rombongan, entah rombongan se-RT, rombongan sekelompok tugas, maupun makrab kampus--masa keakraban awal kuliah kemarin. Pernah sih, yang bisa dibilang benar-benar 'menghargai diri' dengan ngetrip bareng teman-temanku. Itupun baru 2 kali. Yang terakhir kemarin itu ke Magelang (kawasan yang masih dekat dengan Yogyakarta). Btw, Perjalanan wisata kami selalu mendadak, karena kalau direncanakan sering kali hanya berakhir dengan wacana, hehe. Trip kali ini pun akan sangat singkat, karena aku dan Bela tidak ada jam kuliah tetapi kami harus kembali sekitar jam 14.00 karena Qonita dan Ana ada kuliah sore.

Berbekal 2 motor berisikan BBM penuh dan performa baik (kampas rem, ban, dsb), kuota internet yang melimpah, sinyal 4G yang kuat, juga baterai gawai yang awet, kami berempat melaju sekitar pukul 07.00 WIB dengan tuntunan google mapsPerjalanan kurang-lebih 1 jam tidak terasa karena aku begitu menikmati perjalanan, juga fokus menghafal jalan sih.

Tiba di Tujuan Utama : Bukit Rhema

Yup tempat wisata yang kian terkenal setelah menjadi salah satu lokasi shooting filmnya mbak Cinta-mas Rangga inilah yang kami tuju.

di sisi selatan bangunan -bagian ini sepertinya jarang terekspos(Dokpri)

Untuk masuk ke lokasi ini tiap orang dikenakan tarif Rp15.000,- bagi wisatawan lokal, sedangkan wisatawan mancanegara -yang kebetulan juga di depan kami, adalah Rp30.000,- (belum termasuk biaya parkir, untuk motor Rp2.000,- dan mobil Rp5.000,-). Loket pembelian tiket masuk wisata ini sekitar 100 meter dari parkiran. 

Perjalanan dari tempat parkir menuju lokasi hanya sekitar 500 meter. Tapiii.. namanya juga 'bukit', 500 meter terasa panjang karena tanjakannya fyuh asyiik. Bagi teman-teman yang tidak mau lelah, dari parkiran sudah disediakan jeep yang bisa mengantar hingga atas. Tetapi kami lebih memilih sedikit berkeringat untuk bisa merasakan 'kemenangan yang nyata' saat sampai atas nanti. Setelah sampai atas, kita akan disambut senyum ramah oleh beberapa warga lokal yang berjualan minuman maupun makanan ringan di kiri-kanan jalan.

Pintu masuk ada di sebelah utara atau sayap kanan bangunan.

Oh iya, setiap tiket juga mendapatkan singkong keju goreng loh yang bisa ditukarkan di lantai 2 sisi ekor, tepatnya Kedai Rakyat W'Dank Bukit Rhema. Rasanya enak, apalagi kalau dicocol dengan sambalnya -nagih, porsinya banyak pula^.^ Selain itu, disediakan juga aneka kudapan (cemilan hingga makanan berat) dan beragam wedang (minuman) khas lokal yang dapat dibeli di sini. Semua adalah produk dari masyarakat sekitar sendiri #proud.

Dokpri

Dari atas kita bisa melihat panorama perbukitan yang asri dan menenangkan. Kita juga bisa melihat Candi Borobudur di antara hijaunya pepohonan yang membentang. Terik matahari tidak begitu terasa karena terlalu sibuk menikmati keindahan Indonesia. Rasa gerah malah baru terasakan saat kami turun, karena harus bergantian dengan wisatawan lain yang ingin berfoto di mahkota ini. Kami turun ke bagian kepala, menikmati singkong keju sembari merasakan udara segar dari beberapa kipas angin yang sudah disediakan. 

Tak lama kami mendengar adzan dari aplikasi Al-Qur'an di ponsel Bela. Tidak sulit bagi kami mencari tempat sholat. Ya karena Bukit Rhema ini adalah destinasi Wisata Indonesia dengan konsep "rumah ibadah bagi semua bangsa". Letaknya di basement atau lantai paling bawah dari bangunan. Selepas sholat kami berunding, sepertinya rugi kalau cuma sampai sini. Qonita dan Ana juga lebih memilih mengeksplor Magelang daripada kembali dan masuk kelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline